Petugas SPBU di Semarang Dipukul Pemotor Berpelat Merah karena Urusan Pertalite

20 November 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU 74.931.04 Tapak Kuda, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/4/2022). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU 74.931.04 Tapak Kuda, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/4/2022). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Seorang petugas SPBU 41.502.02 Sultan Agung Kota Semarang menjadi korban kekerasan oleh seorang pemotor yang menggunakan pelat merah. Ia dipukul di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diterima kumparan, pelaku terlihat menaiki motor sport berwarna putih dengan pelat merah. Ia terlihat mengantre di barisan pengisian Pertalite.
Tampak ada perbincangan antara pelaku dan korban yang seorang perempuan, korban kemudian pergi dan kembali dengan petugas lain lalu menghampiri pelaku.
Pria itu kemudian turun dari motor dan menghampiri dua petugas SPBU itu. Tiba-tiba ia mendorong badan petugas pria, sementara korban dipukul kepalanya hingga hampir terjungkal.
Tak cukup sampai di situ, pelaku juga berusaha mengejar korban namun akhirnya keributan itu berhasil dilerai.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (19/11) kemarin sekitar jam 08.40 WIB. Saat itu ada motor dengan nomor polisi H 6279 XH (plat merah) hendak mengisi Pertalite.
ADVERTISEMENT
"Saat itu operator mengarahkan untuk mengisi BBM nonsubsidi namun justru mendapatkan penganiayaan di kepala oleh oknum pengendara sepeda motor tersebut," ujar Brasto kepada wartawan, Rabu (20/11).
Ia menegaskan, arahan dari korban yang merupakan seorang perempuan itu sudah benar lantaran kendaraan pelat merah diimbau tidak menggunakan BBM subsidi. Namun, setelah dicek pelat merah itu tidak sesuai dengan kendaraannya.
"Imbauan operator benar mengingat pelat merah diimbau mengisi BBM nonsubsidi. Berdasarkan pengecekan, pelat yang digunakan tidak sesuai dengan kendaraannya. Ada indikasi digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," jelas dia.
Ia pun menyayangkan adanya kekerasan yang dilakukan oleh pemotor tersebut. Pihaknya juga siap mendampingi korban bila ingin membawa insiden ini ke ranah hukum.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kami mendukung apabila korban bersedia melaporkan penganiayaan tersebut ke kepolisian," kata Brasto.