Petugas Tutupi Bercak Darah Korban Ledakan di Monas dengan Tanah

3 Desember 2019 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa kaca yang diduga serpihan dari jam tangan di sekitar lokasi ledakan di Monas. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa kaca yang diduga serpihan dari jam tangan di sekitar lokasi ledakan di Monas. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petugas kepolisian bersama TNI sedang melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai ledakan di Monas yang terjadi pada Selasa (3/12) pagi. Beberapa saat setelah kejadian, TKP sempat diberi police line dan lokasi disterilkan.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan ikut memantau proses olah TKP. Setelah beberapa saat olah TKP dilakukan, sekitar pukul 10.00 WIB, polisi telah melepas police line dan pengamanan sudah mulai dilonggarkan.
Bekas ledakan di Monas, Jakarta Pusat, dengan tanah. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski olah TKP sudah selesai, polisi masih melakukan pengecekan di sejumlah titik ditemukan darah yang berasal dari korban. Terlihat ada banyak bercak-bercak darah, mulai dari pohon hingga konblok. Petugas menutupinya dengan tanah.
Di TKP ledakan di Monas juga ditemukan serpihan kaca yang diduga berasal dari jam tangan milik korban, yang diduga dari Serka Fajar. Namun, belum ada pihak berwenang yang bersedia mengonfirmasi hal ini.
Petugas menutup lokasi bekas ledakan di Monas, Jakarta Pusat, dengan tanah. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelumnya, ledakan di Monas terjadi pukul 07.05 WIB. Ledakan ini menyebabkan dua korban anggota TNI terluka, yakni Serda Fajar dan Praka Gunawan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, ledakan diduga terjadi akibat granat asap. Namun, pihaknya akan melakukan pelacakan terlebih dahulu berasal dari mana granat asap ini.
"Kemudian sudah sampaikan ini granat asap. Ini masih cari info lanjut. Kami sampaikan ini bukan sesuatu yang luar biasa, kita dalami kenapa itu ditemukan," kata Gatot kepada wartawan.