Peziarah Masih Ramai di H+1 Lebaran, Jadi Berkah bagi Pedagang Bunga

1 April 2025 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana TPU Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan Hari ke-2 Lebaran, Selasa (1/4/2025).  Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana TPU Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan Hari ke-2 Lebaran, Selasa (1/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Meningkatnya peziarah di momen Lebaran 2025 membawa berkah untuk pedagang bunga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Seorang pedagang bernama Ahmad Fauzi (35 tahun) mengaku omzet kiosnya, Fauzi Flowers, meningkat 100% dibanding hari biasa.
Fauzi telah berjualan bunga di TPU Tanah Kusir sejak 2013. Setiap tahun, ia selalu menantikan momen Lebaran karena permintaan bunga meningkat drastis.
“Kalau dibandingkan hari-hari biasa, beda jauh 100 derajat dah perbandingannya,” kata Fauzi sambil tertawa saat ditemui, Selasa (1/4). Ia enggan mengungkap pendapatannya selama Lebaran ini.
Fauzi Salah Satu Penjual Bunga di TPU Tanah Kusir. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Ia mengungkapkan, bunga tabur masih menjadi primadona bagi para peziarah. Namun, tahun ini, bunga sedap malam dan bunga tangkai juga laris manis karena banyak orang membelinya untuk menghiasi rumah.
“Kalau siang gini, habis Lebaran itu bunga tabur yang paling ramai, tapi harganya juga sudah pada mahal,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Harga bunga tabur mengalami kenaikan signifikan selama Lebaran. Fauzi mengaku harga bunga tabur di pasar sudah mencapai Rp 100 ribu per kantong.
Suasana TPU Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan Hari ke-2 Lebaran, Selasa (1/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Suasana TPU Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan Hari ke-2 Lebaran, Selasa (1/4/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Suasana ziarah makam di TPU Karet, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Namun, karena di pemakaman penggunaannya tidak terlalu banyak, ia menjualnya dalam kemasan lebih kecil seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu.
“Satu kantong itu bisa kita pecah biar bisa kejual lebih banyak,” katanya.
Untuk memenuhi permintaan tinggi selama Lebaran, Fauzi mengambil stok bunga tangkai dari Rawabelong, sementara bunga tabur ia dapatkan dari Parung. “Kalau mau stok banyak, harus ambil dari jauh biar harganya masih oke,” ujarnya.
Menurut Fauzi, lonjakan permintaan bunga biasanya berlangsung hingga beberapa hari setelah Lebaran, sebelum akhirnya kembali normal saat hari kerja dimulai.
“Kita patokannya di hari kerja. Kalau orang-orang sudah mulai masuk kerja, ya berarti sudah selesai ramainya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT