news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Piagam Koalisi Perubahan Diteken, Pengamat Nilai Anies Unggul Dua Langkah

25 Maret 2023 16:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
NasDem, Demokrat, dan PKS mengubah nama koalisi mereka menjadi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan sudah resmi menandatangani piagam kerja sama. Menurut pengamat politik dan Executive Director of Developing Countries Studies Center (DCSC-ASIA), Zaenal A. Budiyono, piagam koalisi ini membuat bakal calon presiden Anies Baswedan unggul dua langkah.
ADVERTISEMENT
"Anies unggul dua langkah. Piagam KPP merupakan langkah maju dari koalisi Anies yang sempat dikabarkan belum solid, tidak kompak, bahkan diprediksi akan rontok di tengah jalan. Faktanya elite dari ketiga partai di KPP berhasil menyelesaikan berbagai pandangan antar mereka," kata Zaenal dalam keterangannya, Sabtu (25/3).
Dengan terbitnya Piagam KPP itu, Zaenal menilai Anies bisa dianggap unggul dari bakal capres lainnya karena syarat parliamentary threshold 20% sudah aman di genggaman. Selain itu, ruang silaturahmi ke sejumlah daerah juga makin luas.
"Karena selama ini kan sosialisasi Anies terkesan hanya ditopang NasDem. Ke depan, dengan piagam ini, maka mesin Partai Demokrat dan PKS bisa diaktifkan," lanjutnya.
Piagam kerja sama tiga partai. Foto: Dok. Istimewa
Zaenal juga mengungkapkan, peran tim kecil sangat besar dalam menyatukan ketiga partai di KPP. Yang menarik, kata Zaenal, meski antar-petinggi partai ada adu argumen, namun di saat yang sama tim kecil tetap aktif berkomunikasi seperti tak terpengaruh oleh dinamika di level elite.
ADVERTISEMENT
"Itu yang tidak terjadi di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan KIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) di mana juru runding yang terlihat di sana lebih didominasi oleh ketua umum dan sekjen," tutur Zaenal.
Pemilihan orang-orang yang ada di tim kecil, menurut Zaenal, juga sangat berpengaruh. Sebab tim kecil tersebut bukan terdiri dari nama-nama yang sering muncul di media, melainkan para pemikir, administrator partai, dan orang-orang kepercayaan ketua umum partai.
"Ini penting, karena keputusan terakhir koalisi tetap di tangan para ketua umum. Maka menempatkan orang kepercayaan ketua umum di tim kecil menjadi penting untuk agar para ketua partai mendapatkan update secara realtime," pungkasnya.
Piagam Kerja Sama Tiga Partai. Foto: Instagram/@aniesbaswedan