Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pidato JK soal Demokrasi Sarat Sindiran Pedas untuk Amerika Serikat
7 Desember 2017 12:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan demokrasi tidak bisa dipaksakan seragam di semua negara, karena hasilnya pasti kehancuran. Pernyataan yang disampaikan JK di mimbar Bali Democracy Forum (BDF) ini sarat sindiran pedas untuk Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Demokrasi tak bisa copy-paste untuk semua. Demokrasi harus disesuaikan dengan tradisi, gaya hidup daerah masing-masing, di mana rakyat yang menentukan," kata JK pada acara BDF yang diselenggarakan di International Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten, Kamis (7/12).
Pemaksaan nilai-nilai demokrasi dengan model satu negara, apalagi melalui invasi dan penyerangan, kata JK tidak akan membawa kebaikan, malah keburukan. Dalam hal ini, dia menyindir Amerika Serikat yang menginvasi Irak, negara itu kini malah jadi amburadul.
"Lihat Irak, lihat Suriah, dipaksakan demokrasinya, diserang Amerika, kemudian kehidupan jauh lebih buruk dari sebelumnya," ujar JK.
JK sekali lagi menekankan bahwa demokrasi tidak harus seragam. Demokrasi bisa diterapkan dengan nilai-nilai yang bisa disesuaikan dengan di negara asal.
ADVERTISEMENT
"Demokrasi bukan agama yang harus punya ketentuan-ketentuan yang sama. Demokrasi adalah alat yang disesuaikan dengan kondisi," tegas JK.
Berbicara kepada wartawan usai pidato tersebut, JK membenarkan pernyataannya itu penuh sindiran untuk Amerika. Menurut JK, Irak sebelum diinvasi oleh Amerika jauh lebih baik ketimbang sekarang.
Ketika itu AS beralasan Irak punya senjata pemusnah massal. Rezim Saddam Hussein ambruk dan dia dihukum mati. Tapi AS tidak pernah sama sekali menemukan wujud senjata pemusnah massal yang dimaksud.
"Karena AS menyerang Irak tanpa alasan yang jelas. Akibatnya Irak hancur lebur, jauh lebih makmur waktu zaman Saddam," ujar JK.
"Dengan kritikan kepada cara memerintah Saddam, tapi rakyatnya dulu lebih makmur dari sekarang. Hancur-hancuran, mana yang lebih baik," lanjut dia.
ADVERTISEMENT