Pidato Pancasila Jokowi Dibacakan di Seluruh Indonesia

1 Juni 2017 11:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi pimpin upacara Hari Lahir Pancasila (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi pimpin upacara Hari Lahir Pancasila (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Presiden Joko Widodo hari ini mewajibkan seluruh kantor instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah untuk menggelar upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila. Dalam upacara bendera yang digelar di seluruh Indonesia, seluruh inspektur upacara membacakan pidato yang sama dengan yang dibacakan Presiden Joko Widodo saat memimpin upacara di Gedung Pancasila.
ADVERTISEMENT
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam upacara pagi ini membacakan pidato yang sama dengan yang dibacakan oleh Jokowi.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah memiliki alasan mengapa pidato semua inspektur upacara sama di seluruh Indonesia. Pidato yang sama, kata dia, untuk menyampaikan pesan persatuan yang seragam.
"Bahwa berbagai suku, agama, dan golongan, satu Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, berbagai bahasa itu satu, itulah Indonesia," ujar Tjahjo seusai menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Jokowi di acara LHP LKPP (Foto: Dok. Kris - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di acara LHP LKPP (Foto: Dok. Kris - Biro Pers Setpres)
Tjahjo kemudian menyampaikan makna Hari Lahir Pancasila. Menurut dia, Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan harga mati dan perekat bangsa.
ADVERTISEMENT
"Jadi siapa pun WNI, baik perorangan, kelompok, golongan, yang ingin mengganti Pancasila, kita harus berani menentukan siapa lawan, siapa kawan. Karena ini adalah perekat kita," ujarnya.
Tjahjo kemudian mengingatkan kembali arahan Presiden bahwa meski berbeda suku, agama, dan golongan, kita semua tetap Indonesia. "Meski berbeda, dasar negara tetap tak terpisahkan," ujarnya.
Tahun lalu, Presiden Joko Widodo telah menetapkan peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni sebagai hari libur nasional. Selain libur, pemerintah juga mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk menggelar upacara bendera. Penetapan hari libur tersebut didasarkan kepada Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.
ADVERTISEMENT