Pidato Tahun Baru, Ratu Denmark Margrethe II Umumkan Turun Takhta 14 Januari

1 Januari 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Denmark, Ratu Margrethe II. Foto: Britta Pedersen / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Denmark, Ratu Margrethe II. Foto: Britta Pedersen / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Ratu Denmark Margrethe II mengumumkan akan turun takhta pada 14 Januari 2024. Pengumuman ini, ia sampaikan pada siaran langsung televisi pada Minggu (31/12/2023).
ADVERTISEMENT
Salah satu penguasa monarki terlama di Eropa ini akan menyerahkan takhta kekuasaan Denmark pada putra sulungnya, Putra Mahkota Federik. Margrethe II berkuasa selama 52 tahun sejak naik takhta pada 1972.
Ratu berusia 83 tahun ini membuat pengumuman mengejutkan melalui siaran langsung televisi di momen pidato malam tahun baru, yang disaksikan 5,9 juta rakyat Denmark.
Ratu Denmark, Ratu Margrethe II. Foto: Christof STACHE / AFP
Margrethe II sempat menjalani operasi punggung pada Februari 2023 dan saat ini dalam keadaan baik.
"Operasi tersebut secara alami memunculkan pemikiran tentang masa depan, apakah sudah tiba waktunya untuk menyerahkan tanggung jawab kepada generasi berikutnya," kata Margrethe II dikutip dari Reuters, Senin (1/1/2024).
"Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat. Pada 14 Januari 2024, 52 tahun setelah saya menggantikan ayah tercinta, saya akan mengundurkan diri sebagai Ratu Denmark. Saya serahkan tahta kepada putra saya, Putra Mahkota Frederik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Margrethe II menjadi penguasa terlama dalam sejarah Denmark. Ia juga menjadi penguasa terlama monarki di Eropa setelah kematian Ratu Inggris Elizabeth II pada September 2022.
Ratu Margrethe II dari Kerajaan Denmark di Hari Ulang Tahunnya yang ke-83 Foto: Tom Little/REUTERS
Di Denmark, kekuasaan formal berada di tangan parlemen terpilih dan pemerintahannya. Raja atau ratu tidak terlibat dalam politik partisan. Ia hanya mewakili negara dengan tugas-tugas 'tradisional' mulai dari kunjungan kenegaraan hingga perayaan hari nasional.
Pengumuman Ratu Denmark ini disambut baik Perdana Menteri Mette Frederiksen. Ia berterima kasih kepada ratu atas dedikasi seumur hidupnya memimpin Denmark.
“Masih sulit untuk memahami bahwa kini waktunya telah tiba untuk pergantian takhta,” kata Frederiksen dalam sebuah pernyataan.
“Ratu Margrethe adalah lambang Denmark dan selama bertahun-tahun telah mencurahkan kata-kata dan perasaannya ke dalam diri kita sebagai bangsa dan negara,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Margrethe lahir pada 1940 dari pasangan Raja Denmark Frederik IX dan Ratu Ingrid. Sepanjang hidupnya, ia mendapat dukungan luas dari rakyat Denmark, yang menyukai kepribadiannya yang bijaksana namun kreatif.
Dia juga dikenal karena kecintaannya pada arkeologi dan telah mengambil bagian dalam beberapa penggalian. Margrethe dan mendiang suaminya pernah berkunjung ke Indonesia pada 2015 dan sempat menyambangi Candi Prambanan pada Oktober 2015.
Pangeran Henrik, suami Ratu Denmark Foto: Dok. Istimewa
Margrethe menjadi pewaris ayahnya pada 1953 saat usia 31 tahun, setelah amandemen konstitusi mengizinkan perempuan untuk mewarisi takhta.
Pada 1967, ia menikah dengan diplomat Prancis, Henri de Laborde de Monpezat, yang menjabat sebagai pendamping ratu hingga kematiannya pada 2018.
Keduanya dianugerahi dua putra, yakni Putra Mahkota Frederik --yang akan menjadi Raja Frederik X-- dan Pangeran Joachim.
ADVERTISEMENT
Frederik menikah dengan Mary Elizabeth Donaldson, seorang perempuan asal Australia, pada 2004. Keduanya memiliki dua orang anak, Pangeran Christian dan Putri Isabella. Pangeran Christian berada di urutan kedua di garis suksesi takhta Denmark setelah ayahnya.