Pidi Baiq: dari Meme hingga Pujian Jokowi soal Dilan

28 Februari 2018 20:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidi Baiq di Kumparan (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pidi Baiq di Kumparan (Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jika kesuksesan sebuah film dilihat dari seberapa banyak jumlah penonton, maka sepertinya predikat tersebut sudah pantas disematkan ke film Dilan 1990. Film yang diadaptasi dari novel best seller karya Pidi Baiq, sampai saat ini sudah ditonton lebih dari 6 juta orang.
ADVERTISEMENT
Namun, keberhasilan novel dan film itu tak merubah sosok Pidi Baiq yang sangat santai dan humoris.
Hal tersebut tergambar jelas saat pria yang kerap disapa Ayah menjadi bintang tamu di The Expert: Lebih Dekat dengan Pidi Baiq yang diselenggarakan di kantor kumparan (kumparan.com), Jalan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/2).
Dari keberhasilan film Dilan 1990 itu, warganet di media sosial pun membuat berbagai macam meme soal Dilan dan Milea. Menyoal meme tersebut, Pidi Baiq tak mau ambil pusing. Karena menurutnya, semua orang berhak bahagia.
"Mereka juga ingin merayakan. Kalau saya ingin senang, mereka juga ingin senang," ujar Ayah.
Menyinggung meme yang banyak bermunculan, Pidi Baiq mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan meme-meme yang tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selama tidak masuk ke dalam wilayah hak cipta ya boleh-boleh saja. Saya senang," tambahnya.
Pidi Baiq di kumparan (Foto: Muhammad Rizal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pidi Baiq di kumparan (Foto: Muhammad Rizal/kumparan)
Selain lewat meme, warganet juga banyak membuat video parodi soal Dilan. Melihat fenomena ini, beberapa waktu lalu Ayah coba mengumpulkan para pembuat video parodi Dilan dan Milea.
"Jangankan meme, parodi aja saya kasih reward, saya kasih hadiah," ujarnya.
Fenomena meme dan video parodi Dilan dan Milea ini menjalar ke berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat biasa, TNI-Polisi hingga instansi pemerintah.
Menurutnya, sebuah parodi juga bisa masuk ke dalam kategori sebuah karya. Dan karya-karya tersebut juga pantas mendapatkan apresiasi.
"Parodi juga karya, (karya) dalam bentuk yang lain, harus ramai dong. Saya mengundang mereka ke tempat saya untuk ngobrol-ngobrol, dan mereka ngabisin kue aku," ujarnya sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Di samping itu semua, Ayah juga berbicara soal Jokowi yang juga memuji karyanya. Menurutnya, apresiasi yang datang dari orang nomor satu di Indonesia itu melengkapi kebahagiannya.
"Jokowi datang dengan inisiatif sendiri, bukan karena diundang. Itu sangat membuat saya harus berterima kasih dengan beliau," ujarnya kembali tersenyum.
Keberhasilan film Dilan 1990 seakan menjawab keraguan yang sebelumnya datang dari banyak pihak. Mengapa demikian? Karena beberapa film yang diangkat dari sebuah novel sering kali tak menarik--jauh dari eskpektasi pembacanya.
Sosok Dilan sendiri masih menjadi teka-teki. Menyoal siapa sebenarnya Dilan, Ayah masih bersikukuh --tak mau membuka identitas Dilan.
“Sama-sama hamba Allah (yang lahir) di tahun yang sama. Saya harus berhenti menjawabnya sampai di sini. Saya menjaga privasi mereka, saya juga sudah tanda tangan di atas materai,” tutupnya.
ADVERTISEMENT