Pigai: Nama Saya Sudah Terkenal Seantero Republik karena Visi, Bukan Merusak

31 Oktober 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri HAM Natalius Pigai menyampaikan gagasannya saat mengikuti rapat kerja (raker) bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri HAM Natalius Pigai menyampaikan gagasannya saat mengikuti rapat kerja (raker) bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi XIII DPR RI menggelar rapat kerja perdana bersama Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
Di depan seluruh anggota komisi yang dipimpin oleh Ketua Komisi XIII Willy Aditya, Pigai memperkenalkan diri secara singkat.
Ia mengatakan bahwa seluruh negeri sudah mendengar namanya meskipun ia baru aktif menjadi menteri selama kurang lebih 10 hari.
“Nama saya sudah terkenal seantero Republik. Tapi hari ini saya dikenal karena saya punya vision, saya punya mission, bukan karena saya merusak,” kata Pigai dalam rapat.
“Oleh karena itu nama saya Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia,” lanjut Pigai memperkenalkan namanya sekali lagi.
Pigai menjadi sorotan usai pernyataannya yang kontroversi. Usai ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri HAM, mantan Ketua Komnas HAM itu meminta anggarannya dinaikkan menjadi Rp 20 triliun.
Suasana rapat kerja (raker) Menteri HAM bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Menurutnya, anggaran untuk Kementerian HAM yang hanya dikucurkan senilai Rp 64 miliar dari APBN tidak cukup untuk mengakomodir program-program kerjanya. Salah satunya, ia ingin membangun Universitas HAM berstandar internasional.
ADVERTISEMENT
Saat sesi perkenalan, Pigai sempat menyinggung latar belakangnya yang pernah menjabat sebagai juru parkir di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
“Saya mungkin tidak terlalu banyak membaca ya, bahan-bahan yang disediakan oleh kami ya, karena saya sendiri berasal dari tukang parkir, Pak, dulu di Depnakertrans transmigrasi Kalibata itu, saya tukang parkir, juru parkir,” kata Pigai.
“Setelah itu jadi honor, sesudah honor jadi CPNS, CPNS jadi PNS jadi staf antar-antar surat fotokopi. Jadi staf khusus dapat jabatan struktural fungsional jadi Pimpinan Komnas HAM sekarang menteri,” lanjutnya.
Para anggota yang mendengar pun ikut memberikan tepuk tangan sebagai apresiasi. Hingga saat ini rapat antara Pigai dan Komisi XIII masih berlangsung.