Pihak Edy Rahmayadi Pertimbangkan Laporkan Balik Pelatih Biliar ke Polisi

5 Januari 2022 23:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancari di Rumah Dinas Gubernur Kamis (6/5). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancari di Rumah Dinas Gubernur Kamis (6/5). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, berencana melaporkan balik pelatih biliar, Khairuddin Aritonang alias Coki, ke polisi. Diketahui, Coki melaporkan Edy Rahmayadi usai ia dijewer saat penyerahan hadiah atlet PON berprestasi di Rumah Dinas Gubernur beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Dasar rencana pelaporan tersebut diungkapkan oleh pengacara Edy Rahmayadi, Junirwan Kurnia. Menurut dia, Coki telah mengeluarkan kata-kata tak pantas selama berpolemik dengan kliennya. Salah satunya dengan menyebut Edy Rahmayadi jahanam.
"Kita sedang mempertimbangkan buat laporan juga, (Coki) ngomong kata jahanam, (kepada Edy), itu kan penistaan juga, kita pertimbangkan untuk buat laporan polisi," ujar Junirwan saat dihubungi, Rabu (5/1).
Menurut Junirwan, penyebutan jahanam itu sangat kasar dan masuk dalam ranah penistaan sehingga bisa dipidana.
“Kata jahanam, itu coba lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya apa? terkutuk bahkan dalam pemahaman orang Islam identik dengan neraka, iya kan,” ujar Junirwan.
Ucapan tersebut dinilai sama sekali tidak memiliki relevansi dengan polemik yang dihadapi Coki dengan Edy Rahmayadi.
ADVERTISEMENT
"Apa relevansinya kan enggak ada relevansinya? tujuannya kan hanya memang ingin menista. Tahukan apa pasalnya 3, 11, dan itu hukum maksimum 4 tahun,” ujar Junirman.
Namun dia belum memastikan kapan laporan disampaikan. “Kita lihat perkembangan ke depan,” ujarnya.
Pelatih biliar Khairuddin Aritonang atau Coki saat melaporkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke Polda Sumut. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumya, video Edy Rahmayadi menjewer dan mengusir Coki beredar luas di media sosial. Peristiwa ini heboh saat Edy menyampaikan sambutannya.
Dalam sambutannya, ia meminta atlet Sumut lebih meningkatkan prestasinya, terlebih PON 2024 akan digelar di Sumut dan Aceh.
Saat menyampaikan motivasi pidato ini, Edy kerap mendapat selingan tepuk tangan tamu yang hadir. Namun pada saat itu, Edy melihat Coki tidak bertepuk tangan karena diduga sedang tertidur.
Sementara itu, Coki membantah dijewer karena tidur saat acara, seperti pemberitaan yang beredar luas. Menurutnya, tidak hanya dia saja yang tidak tepuk tangan, ada juga peserta yang lain. Tetapi hanya dia yang disuruh Edy naik ke atas panggung.
ADVERTISEMENT