Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Pihak Ronald Tannur Akan Laporkan Pengacara Dini Soal Pernyataan Uang Santunan
18 Oktober 2023 3:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tim kuasa hukum Gregorius Ronald Tannur (31) yang menganiaya Dini Sera Afrianti (29) hingga tewas berencana akan melaporkan pengacara korban.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut terkait dengan pernyataan serta video yang mengatakan pihak keluarga tersangka berusaha memberikan uang santunan untuk berdamai.
"Akan kami laporkan Dimas dan kawan-kawan yang sudah menebar isu bohong fitnah," ujar kuasa hukum Ronald Tannur, Lisa Rahmat kepada wartawan, Selasa (17/10).
Lisa mengatakan, pihak keluarga Ronald tidak pernah memerintahkan seseorang untuk memberikan uang santunan kepada pihak keluarga korban yang bertujuan agar berdamai.
Lisa menjelaskan bahwa memang Edward Tannur—ayah dari Ronald Tannur—berencana mendatangi keluarga korban sendiri untuk menyampaikan bela sungkawa.
"Kami ini keluarga belum ke sana, masih mau minta waktu, enggak mungkin kami nyuruh orang. Kok sudah digoreng yang tidak-tidak, dikatakan [mau memberikan santunan untuk damai], ini kan fitnah," tegasnya.
“Sudah gitu divideo lagi sama Dimas, setelah itu diserbarkan-sebarkan, ini [pelanggaran] UU ITE lho,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, keluarga Dini Sera Afrianti (29 tahun) mengaku didatangi oleh seseorang yang ingin memberikan santunan.
Dini tewas setelah dianiaya pacarnya, Gregorius Ronald Tannur (31 tahun) —anak anggota DPR RI dari Fraksi PKB Edward Tannur.
Orang yang datang diduga merupakan suruhan dari Edward. Ia datang pada Selasa (10/10).
"Kemarin keluarga korban didatangi oleh seseorang bernama Fauzi sebagai perantara mengaku dari PKS," kata Dimas Yemahura, pengacara keluarga korban, Rabu (11/10).
Kendati beda partai—Edward dari PKB—orang ini menyebut ia satu komisi dengan Edward di DPR RI. Seseorang itu, menurut Dimas, datang ke rumah keluarga korban di Sukabumi untuk meminta nomor rekening.
Minta Jangan Ada yang Tahu
Adik korban, Elsa Rahayu Agustin, mengatakan seseorang tersebut mengaku satu komisi di DPR RI dengan Edward Tannur.
ADVERTISEMENT
"Katanya dari partai PKS ini, satu komisi sama ayahnya Ronald ini, menyuruh ke dia katanya datengin rumah kita, kemudian dikasih santunan tanpa sepengetahuan kuasa hukum kami," ujar Elsa.
"Jangan ada yang tahu bahwa kita keluarga Ronald datang ke rumah," kata Elsa menirukan ucapan orang tersebut.