Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pilgub Jateng Bakal Jadi Pertarungan Ulang Pilpres 2024: PDIP vs Jokowi
18 Juli 2024 9:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Litbang Kompas telah merilis hasil survei mereka terkait peta politik potensial di Pilgub Jawa Tengah 2024 pada Kamis (18/7). Mereka memprediksi, Pilgub Jateng akan menjadi pertempuran ulang Pilpres 2024 antara PDIP melawan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jateng merupakan basis PDIP alias kandang Banteng. Sementara Jokowi sudah berseberangan dengan PDIP sejak Pilpres 2024 dengan mendukung Prabowo-Gibran meski tidak ada penyataan langsung.
"Pilkada Jateng mendatang berpotensi menjadi ulangan dari pemilu presiden, yakni kubu PDI-P akan berhadapan dengan kubu Jokowi," jelas Litbang Kompas.
Jokowi disebut-sebut akan mendukung pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan mendorong putra bungsungnya Kaesang Pangarep di Jateng karena memiliki elektabilitas yang cukup tinggi yakni 7 persen.
Litbang Kompas menyebut, pasangan yang didukung Jokowi kemungkinan akan berhadapan dengan pasangan dari PDIP dan dari poros politik lainnya.
Analisisnya, proses politik yang terjadi jelang dan selama Pemilu 2024 banyak memengaruhi sikap pemilih Jateng. Loyalitas terhadap kandidat PDIP terganggu karena terbagi menjadi aras politik yang dipengaruhi Jokowi dan arus PDIP.
ADVERTISEMENT
"Hal itu terlihat dalam hasil pemilu presiden dengan perolehan suara Prabowo Subianto (kubu Jokowi) melampaui Ganjar Pranowo (kubu PDIP)," kata Litbang Kompas.
"Di Jateng, penantang kuat bisa muncul dari PKB dan partai berbasis massa Islam lainnya (PPP dan PKS) yang memiliki basis kewilayahan cukup solid. Jika kekuatan ini bersatu, apalagi, misalnya, bergabung dengan Gerindra, akan menjadi poros politik yang kuat dan membahayakan bagi PDIP," jelas Litbang Kompas.
"Artinya, Pilkada Jateng tak hanya bicara sosok, tetapi juga mesin politik parpol. Ini berbeda dengan Jabar dan Jatim, di mana sosok lebih dulu mengakar kuat," tutur mereka.
Preferensi Jokowi, Prabowo, Megawati Jadi Pertimbangan Pemilih Jateng
Litbang Kompas menyebut, berdasarkan survei ini, terekam besarnya pengaruh elite politik nasional terhadap Pilkada Jateng.
ADVERTISEMENT
"Terhadap calon yang didukung oleh Jokowi atau Prabowo, sekitar 65 persen responden akan mempertimbangkan memilih," kata Litbang Kompas.
Sementara jika calon itu didukung oleh Megawati Soekarnoputri, sekitar 46,4 persen akan mempertimbangkannya.
"Angka tersebut mengindikasikan tantangan menggerakkan massa PDIP akan lebih berat karena berangkat dari titik pertimbangan yang lebih kecil," jelas Litbang Kompas.
Elektabilitas Kader PDIP Masih di Bawah Kaesang
Elektabilitas Kaesang Pangarep berada di urutan paling atas dalam Litbang Kompas. Sementara Kapolda Jateng Ahmad Luthfi berada di urutan kedua.
Elektabilitas Kaesang saat ini di Pilgub Jateng, jika ia mau maju, mencapai 7 persen. Sedangkan Ahmad Luthfi 6,8 persen atau beda 0,2 persen.
Selain Kaesang dan Ahmad Luthfi, ada nama Taj Yasin Maimoen, Raffi Ahmad, Dico Ganinduto, Bibit Waluyo, Hendrar Prihadi, Bambang Pacul hingga Sudirman Said.
ADVERTISEMENT
Hanya saja elektabilitas mereka masih di bawah 5 persen. Meski begitu, nama-nama di atas potensial jika maju di Pilgub Jateng.
Survei Litbang Kompas menggunakan wawancara tatap muka dan digelar pada 20-25 Juni 2024.
Sebanyak 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian 4,4 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian. kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas.