Pilgub Sumut: Bobby Didorong Koalisi Gemuk, Bagaimana Nasib Edy Rahmayadi?

8 Juli 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Medan Bobby Nasution berbincang dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di suasana Lebaran 2021. Foto: IG @edy_rahmayadi
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Medan Bobby Nasution berbincang dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di suasana Lebaran 2021. Foto: IG @edy_rahmayadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinamika pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) menarik untuk terus dipantau. Sejauh ini, ada dua kandidat kuat yang siap maju. Yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution dan eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
ADVERTISEMENT
Terkait dukungan, sudah ada 4 partai besar yang menyatakan dukungan. Yakni Gerindra, Golkar, PAN, dan PKB. Keempat partai ini mendukung sang menantu Presiden Jokowi.
Selain itu, ada dua partai besar lainnya yang menyatakan dukungan untuk Bobby. Tapi, belum deklarasi langsung, yakni Partai NasDem dan Demokrat.
Sejauh ini, sejumlah nama juga sudah mulai digodok untuk mencari pasangan yang tepat untuk Bobby. Misalnya, dari PKB mengusulkan nama aktris Nagita Slavina.
Bobby diusung oleh PKB untuk maju Pilgub Sumut 2024 di kantor DPP PKB, Kamis (4/7/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
PKB menilai, Nagita mampu memberikan dampak elektoral besar kepada Bobby saat hari pencoblosan.
"Oh iya tadi ini diskusinya, ini serius. Saya sampaikan ke Mas Bobby memang kan ini zaman media sosial, kami mengusulkan yang mendampinginya itu Mbak Nagita Slavina," kata Waketum PKB, Jazilul Fawaid, di DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
ADVERTISEMENT
Selain Nagita, isu kuat juga berembus wakil Bobby berasal dari Partai Golkar. Salah satu calonnya adalah putri Akbar Tandjung, Sekar Tandjung.
Secara proporsi, kini tinggal dua partai besar yakni PDIP dan PKS belum menyatakan dukungan.
Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengembalikan formulir Pilgub Sumut ke PDIP, Senin (6/5/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Lantas, ke mana arah dukungan dua partai ini?
PDIP bisa mengusung calon sendiri ke KPU. Sebab, PDIP punya 21 kursi di DPRD Sumut.
Secara aturan, untuk mengusung calon gubernur, partai pendukung harus memenuhi syarat 20 persen dari kursi DPRD. Di DPRD Sumut, ada 100 kursi.
Ke PDIP, ada dua calon gubernur yang mendaftar yakni Edy dan eks Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Lantas, apakah PDIP akan mengusung calon petahana Edy sebagai kandidat kuat?
Belum ada jawabannya. Sebab, nama calon masih dibahas di internal DPP PDIP.
ADVERTISEMENT
Bahkan, belakangan PDIP membuka kans untuk mendukung Bobby padahal sebelumnya sudah dinyatakan di-blacklist.
"Belum ada keputusan (mengusung siapa), tapi bisa saja (Bobby),” kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Pernyataan Puan ini berbeda dengan pernyataan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto sebelumnya sudah menegaskan akan mem-blacklist Bobby untuk mendapatkan dukungan. Hal itu sesuai dengan usulan dari DPD PDIP Sumut.
“Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah, Sumatera Utara kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby,” kata Hasto saat ditemui di kediaman pribadi Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).
Eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengembalikan formulir Pilgub Sumut ke PDIP, Senin (6/5/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya mengatakan, Bobby di-blacklist karena dinilai berkhianat saat Pilpres 2024. Bobby memilih berseberangan dengan PDIP dengan mendukung Prabowo-Gibran. Padahal, saat itu, sebagai kader PDIP, Bobby seharusnya mendukung pasangan Ganjar-Mahfud MD yang diusung oleh PDIP.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, PKS juga belum menyatakan arah dukungannya. Mereka masih membuka peluang untuk mendukung Bobby ataupun Edy.
Dengan begitu, sampai hari ini, belum ada partai yang menyatakan dukungan tegas untuk eks Ketum PSSI Edy. Situasinya berbeda dengan Bobby yang sudah mendapatkan dukungan dari 6 partai besar.
Sementara itu ada parpol-parpol lain yang belum bersikap. Seperti Hanura, Perindo, maupun PBB.