news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pilkada Buleleng, Petahana Versus Independen

15 Februari 2017 11:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
TPS dalam Pilkada Buleleng  (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
TPS dalam Pilkada Buleleng (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
Satu-satunya kabupaten di Bali yang ikut Pilkada Serentak 2017 adalah Kabupaten Buleleng. Pemilihan bupati ini diikuti oleh calon petahana Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PASS) dan pasangan dari jalur independen Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (SURYA).
ADVERTISEMENT
Pasangan ini memperebutkan 611.156 warga yang akan memberikan suara di 1.086 TPS.
Calon bupati Buleleng petahana (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Calon bupati Buleleng petahana (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
Pasangan bupati dan wakil bupati petahana Putu Agus Suradnyana - I Nyoman Sutjidra optimistis akan menang setelah melihat hasil survei dari tiga lembaga.
"Kami optimistis bisa menang di atas 65 persen melihat survei yang dilakukan dua lembaga independen dan satu dari internal partai," kata Agus Suradnyana di TPS 1 Kelurahan Paket Agung, Kota Singaraja, Rabu (15/2), seperti dilansir Antara.
Agus diusung PDIP dan Nasdem serta didukung Hanura, PPP, dan Gerindra.
Agus yang kini masih aktif menjabat sebagai bupati di daerah itu pun mengajak semua pihak, termasuk lawan politiknya untuk, menjaga sportifitas demi keamanan dan ketertiban.
ADVERTISEMENT
Sedangkan calon bupati melalui jalur independen Dewa Nyoman Sukrawan datang ke TPS pukul 08.15 Wita dengan mengenakan baju Bali warna putih.
Dewa Nyoman Sukrawan dan istri (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Dewa Nyoman Sukrawan dan istri (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
"Kegiatan pencoblosan seperti ini sudah biasa kami lakukan, namun kali ini bedanya menentukan masa depan Buleleng untuk lima tahun ke depan," ujar  Sukrawan yang ikut pilkada setelah menempuh jalur berliku, termasuk gugatan di PTTUN ini.
Menurut mantan politisi PDIP yang pencalonannya didukung oleh Golkar dan Demokrat ini, Pilkada Buleleng harus berjalan aman jujur dan adil sehingga siapa pun pemimpinnya, maka nanti hasil yang terbaik untuk masyarakat Buleleng.
Setelah menggunakan hak pilihnya, Sukrawan langsung menyapa warga setempat.