Pilot Alaska Airlines Nekat Coba Matikan Mesin Pesawat yang Sedang Terbang

Ilustrasi Alaska Airlines. Foto: Shutterstock

Tragedi hampir terjadi di penerbangan Amerika Serikat. Seorang pilot maskapai penerbangan lokal, Alaska Airlines, didakwa usai mencoba mematikan mesin pesawat saat sedang dalam penerbangan.

Pilot Alaska Airlines yang sedang tidak bertugas dan duduk di jump seat kokpit, Joseph Emerson (44), didakwa pada Senin (23/10) atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Dikutip dari AFP, dalam keterangannya maskapai Alaska Airlines mengatakan insiden mengerikan itu terjadi pada Minggu (22/10), tetapi untungnya pesawat berhasil dialihkan dan mendarat dengan selamat.

"Pesawat Horizon Air Embraer E-175 sedang dalam penerbangan dari Everett, Washington, ke San Francisco ketika insiden itu terjadi pada hari Minggu," bunyi pernyataan Alaska Airlines, seraya menambahkan pesawat terpaksa diarahkan ke Portland, Oregon, sebelum mendarat.

Berkat tanggapan cepat pilot yang saat itu menerbangkan pesawat Horizon Air Embraer E-175, mesin tidak terganggu.

"Pilot Horizon Air melaporkan adanya ancaman keamanan yang dapat dikonfirmasi terkait dengan seorang pilot Alaska Airlines yang sedang tidak bertugas dan duduk di jump seat di dek penerbangan," imbuhnya.

Pramugari Alaska Airlines Foto: Instagram/@alaskaair

"Penumpang yang duduk di jump seat gagal mencoba mengganggu pengoperasian mesin. Kapten Horizon dan First Officer dengan cepat merespons, tenaga mesin tidak hilang dan kru mengamankan pesawat tanpa kecelakaan," kata Alaska Airlines.

Pilot tersebut menggambarkan insiden yang disebabkan Emerson sebagai ancaman cukup tinggi 'Level 4' — melibatkan percobaan atau pelanggaran nyata terhadap dek penerbangan.

Kantor Sheriff Mulnomah County di Portland menjatuhkan Emerson dengan 83 dakwaan, termasuk percobaan pembunuhan, tindakan yang membahayakan, dan membahayakan pesawat. Tidak disebutkan hukuman apa yang dihadapi Emerson.

Federal Aviation Administration menyatakan dukungan peluncuran investigasi penegakan hukum atas insiden tersebut.

Sebenarnya, banyak maskapai penerbangan mengizinkan pilot mereka yang sedang tidak bertugas untuk menumpang di jump seat kokpit, sebuah kursi terletak di belakang pilot.

Insiden melibatkan tingkah membahayakan pilot sempat terjadi di Jerman pada Maret 2015 lalu. Kala itu, sebuah pesawat Germanwings yang sedang dalam penerbangan dari Barcelona ke Dusseldorf sengaja ditabrakkan oleh pilot hingga menewaskan seluruh 144 penumpang beserta 6 kru pesawat.