Pilot-Kopilot Tidur, Rute Pesawat Batik Air Sempat Melenceng

9 Maret 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
Batik Air. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Batik Air. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidurnya pilot dan kopilot sempat membuat rute penerbangan Batik Air dari Kendari ke Jakarta melenceng dari jalur yang semestinya. Keduanya tertidur secara berbarengan sekitar 28 menit.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terungkap dari laporan pendahuluan rekomendasi keselamatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas insiden tersebut.
Dalam laporan tersebut, disampaikan bahwa peristiwa terjadi pada 25 Januari 2024. Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan BTK6723 tersebut menempuh rute Jakarta-Kendari PP.
Penerbangan tersebut memiliki waktu blok selama 2 jam 35 menit hingga sampai tujuan, sesuai dengan jadwal penerbangan Batik Air.
Laporan KNKT soal Pilot Batik Air Kendari-Jakarta tertidur 30 menit. Foto: KNKT
Saat penerbangan Kendari ke Jakarta, kopilot yang menjadi Pilot Penerbang. Sementara pilot menjadi Pilot Pemantau. Pesawat membawa 153 penumpang.
Kala itu, pilot meminta izin untuk istirahat kepada kopilot. Pilot itu kemudian tidur. Sempat terbangun, pilot kemudian menawarkan kopilot istirahat. Namun, ia menolaknya. Pilot kemudian meneruskan tidurnya.
Dalam penerbangan, kopilot sempat beberapa kali berkomunikasi dengan pramugari/pramugara. Bahkan sempat melapor ke Area Control Center (ACC) Makassar dan Jakarta soal penerbangannya. Namun, ia kemudian tertidur.
ADVERTISEMENT
Laporan KNKT merilis detik-detik kejadian itu. Dalam penunjuk waktu, mereka menggunakan Universal Time Coordinated (UTC) atau sekitar +7 jam untuk WIB dan +8 jam untuk WITA.
Berikut kronologinya:
01.24 UTC (Universal Time Coordinated)
Kopilot meminta kepada Area Control Center (ACC) Makassar untuk terbang menuju 275°. Guna menghindari kondisi cuaca buruk.
01.29 UTC
Kopilot kemudian berkomunikasi dengan pramugari/pramugara menanyakan kondisi penumpang. Sebab, ia merasa pesawat mengalami turbulens ringan.
01.34 UTC
Kopilot melapor ke ACC Makassar bahwa pesawat terbang menuju 275°.
01.42 UTC
ACC Makassar memerintahkan pesawat Batik Air itu untuk menghubungi ATC Jakarta ACC.
01:42:32 UTC
Kopilot menghubungi ACC Jakarta. Pesawat kemudian diinstruksikan mengikuti KURUS 2G Standard Instrument Arrival (STAR). Saat itu, pesawat terbang menuju 250° berlokasi di 125 nautical mile/mil laut sebelah timur dari titik KURUS.
ADVERTISEMENT
01:43:42
Kopilot merespons dengan membaca ulang instruksi ACC Jakarta. Namun, beberapa saat kemudian, ia tertidur.
01.56 UTC
ACC Jakarta menanyakan BTK6723 soal berapa lama pesawat akan terbang pada 250°. Namun, tidak ada respons dari kokpit.
01.57 UTC
ACC Jakarta kembali menghubungi pesawat Batik Air BTK6723. Tetapi masih tidak ada respons dari para pilot. ACC Jakarta bahkan sempat meminta bantuan pilot lain menghubungi BTK6723. Tidak ada yang direspons.
02.11 UTC
28 menit sejak kontak terakhir kopilot, pilot yang sempat tidur itu kemudian bangun.
“Ia menyadari bahwa pesawat tidak dalam jalur penerbangan yang benar,” bunyi laporan KNKT dikutip Sabtu (9/3),
Pilot pun menemukan kopilot sedang tidur dan langsung membangunkannya. Ia pun lantas menjawab panggilan dari ACC Jakarta maupun pilot lain yang mencoba menghubungi kokpit.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian memberi penjelasan bahwa pesawatnya mengalami masalah radio tetapi sudah diselesaikan. Penerbangan kemudian berlanjut hingga mendarat di Jakarta.
Belum ada keterangan dari pihak Batik Air terkait insiden ini.
Saat ini, kedua pilot dan kopilot yang tidur saat penerbangan sudah di-grounded. Kemenhub sedang menggelar investigasi terkait kasus temuan KNKT ini.