Pilot Susi Air Sudah 1 Tahun Lebih Disandera, Proses Pembebasan Harus Hati-hati

5 April 2024 15:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upaya pembebasan pilot Susi Air, Phillip Mark Marthens, hingga saat ini masih dilakukan. Phillip disandera KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid berharap upaya pembebasan Phillip segera menemui titik terang. Saat berbincang dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Meutya mengungkapkan sudah ada komunikasi antara pemerintah dengan sandera dan sandera dengan keluarga.
"Itu mudah-mudahan bisa kita selamatkan secara damai," kata Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/4).
Menurut Meutya, tidak ada target yang tegas kapan Phillip bisa dibebaskan. Sebagai orang yang dulu pernah disandera tentara saat meliput di Irak 18 tahun yang lalu, proses pembebasan sandera harus dilakukan dengan hati-hati.
"Sebagai mantan yang pernah disandera, sebetulnya ini juga tidak usah banyak dibahas dulu karena proses itu penuh dengan kehati-hatian, dan pembebasan tidak dengan dibicarakan. Insyaallah tetap ada titik terang," ujarnya.
TPNPB OPM umumkan rencana pembebasan Pilot Susi Air Philips Mehrtens. Foto: Dok. Istimewa
Ia menyebut, proses pembebasan sandera sangat tergantung dengan penyandera. Apalagi, pemerintah memakai pendekatan damai.
ADVERTISEMENT
"Jadi mudah-mudahan, ya, kalau memang mau secara damai, ya, waktu lah yang menentukan. Ini sudah satu tahun lebih. Mudah-mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progress," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan Komisi I DPR tetap mengawasi pemerintah dalam usaha membebaskan Phillip.
"Pasti, pasti pemerintah tetep berusaha dan kita pasti DPR juga mengawasi pemerintah untuk berusaha membebaskan sandera tersebut," pungkasnya.