Pilpres Korsel: Pertarungan Dua Capres Penuh Skandal

9 Maret 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejabat dari panitia penyelenggara pemilu memasang poster calon presiden Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa dan Yoon Suk Yeol, kanan, dari oposisi utama People Power Party di Seoul, Korea Selatan, 18 Februari 2022. Foto: Ahn Young-joon/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pejabat dari panitia penyelenggara pemilu memasang poster calon presiden Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa dan Yoon Suk Yeol, kanan, dari oposisi utama People Power Party di Seoul, Korea Selatan, 18 Februari 2022. Foto: Ahn Young-joon/AP Photo
ADVERTISEMENT
Korea Selatan menggelar pemilihan presiden pada Rabu (9/3/2022) yang akan menentukan masa depan mereka. Tetapi, hingar-bingar pemungutan suara tak mencerminkan warga yang menyambut halaman baru itu dengan sukacita.
ADVERTISEMENT
Hingga 44 juta pemilik suara terdesak mempercayakan nasib negara mengarungi berbagai isu kepada salah satu di antara dua kandidat.
Calon pertama adalah Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang mewakili kaum liberal. Sementara itu, calon kedua adalah Yoon Suk-yeol dari People Power Party. Yoon memikul kubu konservatif.
Seorang warga lansia Korea Selatan (kiri) memberikan suaranya dalam pemilihan presiden di sebuah tempat pemungutan suara di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (9/3/2022). Foto: Jung Yeon-je/AFP
Penduduk enggan menautkan harapan pada kandidat manapun. Kedua kandidat presiden disebut-sebut serupa tapi tak sama. Pasalnya, satu dan lilitan lain skandal menjerat mereka sepanjang kampanye.
Satu kandidat terperosok ke dalam skandal korupsi pembangunan pertahanan. Kandidat lain dikaitkan dengan perdukunan dan terapi akupuntur anal.

Lee Jae-myung

Calon presiden dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung berbicara selama konferensi pers . Foto: Chung Sung-Jun/Pool via REUTERS
Disadur dari The Korean Herald, kampanye Lee Jae-myung dinodai drama yang luar biasa runyam, bahkan bagi standar politik Korsel. Nama Lee disebut dalam skandal pengembangan lahan terbesar yang pernah ada di negara itu.
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur Provinsi Jeju, Won Hee-ryong, menuduh Lee sebagai dalang kasus korupsi tersebut. Won mempublikasikan sebuah dokumen tentang proyek pembangunan Daejang-dong. Tanda tangan Lee tertulis langsung dalam dokumen itu.
"Ini adalah dokumen publik yang dikirim bolak-balik antara pejabat kunci, bukan iklan atau pengumuman yang dibagikan kepada publik," jelas Won.
"Ini diisi informasi yang tidak akan tersedia bagi orang lain selain mereka yang terlibat," tambah Won.
Kandidat presiden Korea Selatan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat berbicara kepada para pendukungnya selama kampanye pemilihan di Seoul pada Jumat (4/3/2022). Foto: Jung Yeon-je/AFP
Lee membantah semua tuduhan itu. Lee menerangkan, ia tidak mengetahui informan kunci dan pejabat yang terlibat dalam kasus tersebut.
Ia kemudian beralasan, satu-satunya kesalahan yang mungkin ia lakukan adalah tidak memantau tindak korupsi di bawah pengawasannya.
Skandal yang menghujani Lee mengalir hingga ke keluarganya. Putra Lee terlibat dalam perjudian ilegal, sehingga ia harus merilis permohonan maaf. Sedangkan istri Lee kerap menyalah gunakan kekuasaan.
Pendukung calon presiden Korea Selatan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat menghadiri kampanye pemilihan di Seoul pada Jumat (4/3/2022). Foto: Jung Yeon-je/AFP
Istri Lee Jae-myung, yakni Kim Hye-kyung, menghadapi tuduhan pertama pada 28 Januari lalu. Sejak saat itu, tudingan-tudingan lain mengguyur bak bendungan yang pecah.
ADVERTISEMENT
Kim Hye-kyung disebut menggunakan kendaraan pemerintah untuk keperluan pribadi. Pasangan itu bahkan menyewa sopir tambahan lain menggunakan subsidi resmi pemerintah ketika Lee masih menjabat sebagai gubernur.
"Diketahui bahwa pengemudi bermarga Han mengemudikan mobil untuk calon Lee dan membantu kegiatan pribadinya sejak calon Lee menjabat sebagai walikota Seongnam," tutur anggota oposisi utama People Power Party, Park Soo-young.
"Setiap tanggal 20 setiap bulan, yang merupakan hari gajian untuk Pemerintah Provinsi Gyeonggi, 1,5 juta won tunai diambil untuk membayar pengemudi," sambung Park.
Calon presiden dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara dengan media asing di Seoul, Korea Selatan Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Selain memanfaatkan dana pemerintah, Kim juga mengeksploitasi pegawai suaminya. Kim kerap memerintahkan para staf untuk mengantarkan makanan dan hadiah untuk kerabat Lee.
Kim bahkan menyuruh karyawan untuk membersihkan rumahnya dan mengambilkan obat-obatan. Para staf juga diperintahkan berbelanja oleh Kim. Mereka menggunakan kartu rekening yang dimaksudkan untuk keperluan kantor gubernur.
ADVERTISEMENT
Didera skandal tak henti, Kim meminta maaf dalam konferensi pers pada awal Februari 2022 lalu. Kim hanya mengatakan, ia gagal membedakan antara kehidupan publik dan pribadi. Sejak itu, Kim lenyap dari mata publik.

Yoon Suk-yeol

Seorang warga lansia Korea Selatan (kanan) memberikan suaranya dalam pemilihan presiden di sebuah tempat pemungutan suara di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (9/3/2022). Foto: Jung Yeon-je/AFP
Bagai pinang dibelah dua, Yoon Suk-yeol tak begitu berbeda dari Lee Jae-myung. Keluarga Yoon turut ditikam skandal yang membuat masyarakat meringis.
Istri Yoon Suk-yeol, Kim Keon-hee, dikecam sebab memalsukan resume ketika ia melamar untuk sebuah posisi di universitas. Pemalsuan itu tidak hanya terjadi sekali, tetapi pada 2007 dan 2013 pula.
Sehubungan dengan kontroversi itu, Kim Keon-hee menyampaikan permintaan maaf. Kim mengakui, ia melebih-lebihkan riwayat karirnya agar terlihat unggul.
Sejumlah warga Korea Selatan mengantre untuk memberikan suara selama pemungutan suara awal untuk pemilihan presiden 9 Maret mendatang di sebuah tempat pemungutan suara di Seoul pada Jumat (4/3/2022). Foto: Jung Yeon-je/AFP
"Jika itu bisa disebut kejahatan, itu akan menjadi kejahatan," ujar Kim dalam sebuah wawancara.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia tetap mempertanyakan permasalahan dari tindakan itu. Menurut Kim, ia tak perlu melewati berbagai pemeriksaan latar belakang semacam itu. Sebab, Kim belum menjadi istri Yoon saat menulis resume tersebut.
"Saya tidak tahu bagaimana ini menjadi masalah, karena saya bahkan tidak menuliskan pencapaian ini untuk melanjutkan ke sekolah atau apa pun," terang Kim.
"Saya bukan pegawai negeri atau pejabat publik, saya juga tidak menikah dengan calon Yoon Suk-yeol saat itu, jadi saya tidak mengerti mengapa saya harus menjalani verifikasi seperti itu,” sambungnya.
Demonstran yang mendukung gerakan #MeToo menggelar unjuk rasa untuk memperingati Hari Perempuan Internasional di Seoul, Korea Selatan, 8 Maret 2018. Foto: Ahn Young-joon/AP Photo
Selain memalsukan data diri, Kim juga mahir dalam memanipulasi saham. Tuduhan itu diselidiki oleh kejaksaan pada akhir 2021 lalu. Pihak lain diduga mengelola rekening saham Kim senilai 1 miliar Won. Penuntut lantas menyelidiki keterlibatan Kim.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Skandal Kim Keon-hee tak berhenti di situ. Kim menuai kecaman masyarakat luas sebab mengancam akan memenjarakan jurnalis yang terlalu kritis.
"Jika saya berhasil sampai ke Gedung Biru, saya akan memasukkan mereka semua ke penjara," ancam Kim, mengacu pada kantor kepresidenan.
"Polisi akan menuntut mereka meski kami memerintahkan mereka atau tidak," tegas Kim.
Orang-orang menggelar unjuk rasa mendukung feminisme di Seoul, Korea Selatan, 12 Februari 2022. Foto: Ahn Young-joon/AP Photo
Tak hanya menyinggung jurnalis, Kim juga meremehkan korban kekerasan seksual.
Korsel dikenal baik sebab diskriminasi berbasis gender. Di tengah isu yang berkecamuk, Kim mempertanyakan motif korban pelecehan yang membuat laporan.
Desas-desus turut berembus mengenai kedekatan Kim dengan dukun. Tetapi, Yoon membantah tudingan tersebut.
Yoon menyangkal hubungan dengan dukun dan ahli akupunktur. Ia juga meminta maaf atas komentar istrinya tentang korban pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT