Pilu Anak Bos Rental di Sidang TNI: Ayah Terkapar, 'Aaa...', di Depan Mata Saya

18 Februari 2025 13:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa kasus dugaan penembakan bos rental mobil dan penadahan mobil oleh oknum TNI AL Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Militer II-08, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa kasus dugaan penembakan bos rental mobil dan penadahan mobil oleh oknum TNI AL Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Militer II-08, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Agam Muhamad Nasrudin dan Rizky Agam Syahputra menjadi saksi dalam sidang atas kasus penembakan yang menewaskan ayahnya yang sekaligus bos rental, Ilyas Abdul Rahman (48 tahun).
ADVERTISEMENT
Ada tiga terdakwa oknum TNI yang dihadirkan langsung dalam sidang ini. Mereka ialah, Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan.
Dalam kesaksiannya, Agam bercerita saat dirinya bersama ayahnya membuntuti mobil rental yang dibawa para pelaku hingga berujung pada penembakan.
Agam mengaku membuntuti para pelaku dengan berdasarkan informasi di GPS. Mereka lalu mendapati mobil yang dibawa oleh para pelaku berhenti di dekat Polsek Cinangka. Di sana, Agam mengaku sempat melapor polisi yang sedang berjaga bahwa pelaku membawa senjata api. Mereka meminta pendampingan.
"Pada waktu saat di Polsek penjaga piket pada saat itu bilang begini 'Ciri pistolnya seperti apa?' yang saya ketahui warna item saya lihat, terus katanya 'Paling itu pistol mainan' kata Polsek tersebut. Nah, setelah itu kami tidak mendapatkan pendampingan," kata dia menjawab pertanyaan dari oditur militer di Pengadilan Militer II-08 Jakarta pada Rabu (18/2).
Terdakwa kasus dugaan penembakan bos rental mobil dan penadahan mobil oleh oknum TNI AL Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Militer II-08, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Agam dan ayahnya lalu kembali membuntuti para pelaku dan memutuskan untuk meminta bantuan ke Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI). Para pelaku kemudian terpantau berhenti lagi di sebuah minimarket yang berada di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
ADVERTISEMENT
Saat beberapa orang dari ARMI datang, mereka langsung menggerebek para pelaku di minimarket. Menurut Agam, ayahnya langsung memegang Sertu Akbar Adli dan meminta agar dia menjatuhkan senjata api yang dibawanya. Saat itulah, Sertu Akbar Adli mengaku sebagai anggota TNI AL.
"Saya mendengar 'Mana pistolnya' terus dijawab 'Saya tidak ada, saya ini TNI AL'," kata Agam menirukan perkataan pelaku.
Agam Muhammad Nasrudin (kiri) dan Rizky Agam Syahputra (kanan) menangis saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus penembakan dan penadahan mobil di Pengadilan Militer II-08, Jakarta, Selasa (18/2). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
"Apakah saudara saksi dua mendengar terdakwa ini menyampaikan tembak tembak?" tanya oditur.
"Saya tidak mendengar," kata Agam.
Kemudian, lanjut Agam, dirinya tiba-tiba mendengar letusan pertama dari senjata api. Mendengar letusan itu, Agam langsung bersembunyi di dekat mobil jenis Honda Brio. Dia kemudian melihat salah seorang terdakwa keluar dari dalam mobil dan menodongkan senjata yang membuatnya melarikan diri dari lokasi kejadian.
Terdakwa kasus dugaan penembakan bos rental mobil dan penadahan mobil oleh oknum TNI AL Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Militer II-08, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
"Saya melihat dari dalam mobil Sigra keluar dan mengarah ke kami, dengan santai sekali sambil merokok sambil menodongkan senjata seperti ini, saya takut waktu itu kan saya tidak pernah melihat suara tembakan, saya kabur," kata Agam.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah para pelaku terlihat pergi dari lokasi kejadian, Agam pun kembali dan melihat ayahnya serta seorang dari ARMI telah terkapar bersimbah darah terluka pada bagian dadanya.
"Saya dalam hati jangan sampai keluarga saya tertembak, dan saya melihat almarhum ayah saya sudah terkapar dengan memegang dadanya, dan tepat di tengah dada dengan 'Aaa...' depan mata saya. Saya tidak menyangka, pak. Tega sekali orang-orang," kata Agam.
"Anak mana yang kuat melihat ayahnya tertembak," ujar Agam.