Pilu Anak SD di Binjai: Diperkosa hingga Hamil, Keluarganya Diusir Warga

5 Januari 2023 23:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: narikan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: narikan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar video viral menceritakan anak SD berusia 12 tahun hamil 8 bulan. Ia hamil karena menjadi korban pemerkosaan. Bocah malang itu disebut tinggal di Kota Binjai, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu, tampak Henny, orang yang merawat dan mengabadikan kegiatan bocah malang itu. Tampak dia bercanda dengan anak yang perutnya terlihat membesar.
Uda dek mandi sana dulu dek, ntar lagi ujan, mandi dulu. Hati-hati di kamar mandi. Kalau ada petir bilang hai,” kata Henny saat bercanda dengan korban di akun Tiktoknya.
Henny saat dikonfirmasi kumparan mengatakan, dirinya telah merawat korban sejak 25 Desember 2022. Awalnya, dia mendapat kabar ada anak SD hamil dari suaminya.
“Kebetulan mereka (keluarga korban) tinggal di perkebunan tempat suami saya, kemudian mandornya di sana, itu mengabari kejadian yang menimpa korban di sana ke suami saya,” kata Henny kepada kumparan, Kamis (5/1) malam.
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Worraket/Shutterstock
Gara-gara hamil, anak SD itu dan keluarganya diusir oleh warga di sana. Selanjutnya, suami Henny memberi tumpangan kepada keluarga korban di perkebunannya yang lain.
ADVERTISEMENT
“(Jadi) Bapak korban ini kan galau, karena mulai mendekati besar kehamilannya. Suami lalu cerita ke saya. Saya tergerak gitulah untuk ngebantu dia,” ucap Henny.
“Mengingat lokasi di tempat korban di sana itu, juga sangat tidak memungkinkan (jauh dari kota). Kalau di sini (Kota Binjai) kalau terjadi apa-apa, secepat mungkin bisa ditangani medis,” tambah dia.
Terkait kronologi dan tindak lanjut proses hukum yang dialami korban, Henny menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga. Dia hanya fokus pada kesehatan korban saja.
“Saya fokus ke kesehatan korban aja dan puji Tuhan satu harian ini, semua sudah peduli dengan korban dari BKKBN datang dari PPA juga ada di sini,” kata Henny.
Dia berkomitmen merawat korban hingga selesai persalinan. Namun dia tetap membuka akses bagi siapa saja yang ingin memberi perhatian dan bantuan kepada anak itu.
ADVERTISEMENT
“Sampai sekarang ini kami merawat dia, tapi selanjutnya dari orang BKKBN tidak tahu mau seperti apa, masih dalam pembicaraan kami,” ucap Henny.

Tujuan Bagikan Kejadian yang Dialami Korban di Media Sosial

Henny menjelaskan tujuannya menceritakan kisah anak malang itu di media sosial. Menurutnya, tindakannya itu untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memperhatikan anaknya.
“Saya kepingin setiap orang tua lebih dekat lagi dengan anak, peduli sama anak, melindungi anak-anak. Terus bisa menjadi sahabat buat anak kita,” kata Henny.
“Sedangkan kalau kayak masalah dek korban ini, karena orang tua, apakah sibuk dengan pekerjaan mereka kemudian komunikasinya kurang, pengawasan kurang, akhirnya bisa terjadi sampai larut masalahnya,” tutup dia.
Sementara polisi belum mendapat laporan terkait kasus ini.
“Saya cek dulu,” kata Kasi Humas Polres Binjai Iptu Junaidi.
ADVERTISEMENT