Pilu Ayah Uswatun Lihat Anaknya Jadi Korban 'Mayat Dalam Koper': Tak Manusiawi!

24 Januari 2025 15:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hendi Suprapto, ayah dari Uswatun Khasanah korban dalam kasus mayat wanita dalam koper merah di Ngawi. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Hendi Suprapto, ayah dari Uswatun Khasanah korban dalam kasus mayat wanita dalam koper merah di Ngawi. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Suara Hendi Suprapto (44 tahun) tercekat saat mengungkapkan perasaannya di RSUD dr Soeroto Ngawi, Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
Hendi baru saja memastikan bahwa anaknya, Uswatun Khasanah (29), adalah korban pembunuhan dalam kasus "mayat dalam koper merah".
Kondisi Uswatun termutilasi, ditemukan tanpa kepala dan kaki.
"Saya terpukul, ibunya lebih terpukul lagi. Kami berharap anggota tubuh ditemukan dan pelaku cepat ditemukan, kok enggak manusiawi banget ya," kata Hendi

Korban Tidak Bisa Dihubungi

Uswatun Khasanah, korban mutilasi dalam kasus mayat dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Hendi terakhir bertemu dengan korban pada Jumat. "Meninggalkan rumah Jumat, mulai enggak bisa dihubungi Senin atau Selasa," katanya.
"WA (WhatsApp) centang satu sampai sekarang," katanya yang berarti pesan yang dikirim ke HP korban belum terbaca.
Hendi baru tahu ada penemuan mayat Kamis malam saat ke polsek.
Meyakini ciri-ciri mayat yang disampaikan polisi, terutama tindik di pusar, Hendi pun mendatangi RS.
ADVERTISEMENT
"Saya datang memastikan anak saya atau bukan, tapi ini sudah 90 persen anak saya. Gelang, sandal, tindik di perut," kata Hendi.

Korban Kerja di Tulungagung

Uswatun Khasanah, korban mutilasi dalam kasus mayat dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Sejauh yang Hendi tahu, korban kerja di Tulungagung, meski ia tidak tahu persis apa kerjaan korban. "Enggak tahu kalau saya," katanya.
Korban adalah janda yang memiliki 2 anak usia 7 dan 10 tahun. "Anak 2, suami cerai, pisah, cerai hidup," ujarnya.
Korban merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. "Saya ini bapak tiri," kata Hendi.