Pilu Hati Ibu Kenang Soleh yang Meninggal di Kamboja: Mak Jangan Banyak Pikiran

17 April 2025 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soleh Darmawan (24 tahun), pekerja asal Bekasi tewas di Kamboja. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Soleh Darmawan (24 tahun), pekerja asal Bekasi tewas di Kamboja. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Diana (43 tahun), ibu dari Soleh Darmawan (24) yang meninggal di Kamboja, mengenang sosok putranya itu sebagai orang yang gigih bekerja dan mandiri. Kematian Soleh memang meninggalkan sejumlah tanya.
ADVERTISEMENT
Soleh selama ini bekerja di bidang perhotelan dan ikut membantu ekonomi keluarga. Menurut Diana, Soleh tanpa sepengetahuan keluarga mendaftar ke yayasan penyalur kerja ke Thailand di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pertengahan Februari 2025.
Awalnya Soleh dijanjikan bekerja di bidang perhotelan di Thailand sesuai dengan bidang yang digelutinya selama ini. Mereka sudah meminta Soleh mengurungkan niatnya berangkat, namun pada 18 Februari 2025 tetap berangkat.

Soleh Tiba di Thailand

Soleh Darmawan (24 tahun), pekerja asal Bekasi tewas di Kamboja. Foto: Dok. Istimewa
Setibanya di Thailand, Soleh menghubungi ibunya. Dalam percakapan itu, Soleh berpesan agar ibunya tak usah terlalu memikirkannya.
"Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, 'Sudah sampai, Mak'. Terus (bilang) 'Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang'," ungkap Diana sembari meneteskan air mata.
ADVERTISEMENT
Dalam kurun waktu empat hari, keduanya masih terus berkomunikasi setiap hari. Namun setelah itu, komunikasi keduanya tiba-tiba terputus menimbulkan kekhawatiran pihak keluarga.
Kekhawatiran tersebut akhirnya memuncak saat seorang pria bernama Kevin dalam panggilan video atau video call pada 2 Maret 2025 malam. Kevin mengabarkan bahwa putranya tengah berada di Kamboja. Dalam komunikasi ini, Kevin juga menanyakan riwayat kejiwaan Soleh ke Diana.
"Ya, saya ngebantah. Memang anak saya enggak ada riwayat kejiwaan," jelas Diana.
Di tengah percakapan tersebut, Diana terkejut ketika kamera video call menunjukkan Soleh tengah duduk terkulai di atas tempat tidur. Ia pun berulangkali memanggil putranya, tetapi Soleh sama sekali tak meresponsnya.
Setelah itu, percakapan keduanya pun berakhir. Pada 3 Maret 2025 pagi, Kevin kembali menghubunginya. la mengabarkan bahwa putranya telah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut membuatnya sangat bersedih. la pun langsung meminta Kevin untuk memulangkan jenazah putranya. Tepat pada 15 Maret 2025, jenazah Soleh tiba di Tanah Air dan langsung dibawa menuju ke rumah duka.
Diana menaruh curiga pada luka mirip tusukan di pinggang putranya. la menilai ada kejanggalan dalam kematian anaknya. Keluarga pun pasrah. Akhirnya Soleh dimakamkan pada 16 Maret 2025.

Penjelasan KP2MI

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menyampaikan bahwa Soleh Darmawan, seorang WNI yang meninggal dunia di Kamboja diduga bukan korban perdagangan organ tubuh.
Hal tersebut ini disampaikan langsung oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, dalam konferensi pers di Gedung KP2MI, Jakarta Selatan, Jumat (11/4).
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau pengamatan kita bersama polsek setempat, lurah setempat, dan sebagainya, dan keluarga juga mengakui bahwa lipatan-lipatan atau bekas luka yang ada itu adalah, apa namanya, luka lama. Maka sebenarnya, sementara ya, jangan dijustifikasi, dugaan kita tidak ada penjualan organ,” ujar Karding.
Mulanya, Soleh Darmawan diduga kuat adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ia meninggal pada 3 Maret 2025, saat dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kamboja. Ia diduga mengalami pendarahan di saluran pencernaan.
Soleh sendiri berangkat ke Kamboja usai menerima tawaran kerja dari tetangganya, Selly, untuk menjadi koki di Thailand. Ia kemudian diperkenalkan kepada seseorang bernama Ray. Pada 18 Februari 2025, Soleh berangkat ke Poipet, Kamboja, menggunakan visa kerja single entry.
ADVERTISEMENT