Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pilu Korban Kebakaran Gudang Elpiji di Bali: Kakak-Adik Tewas dalam Jarak 13 Jam
12 Juni 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dua dari lima korban tewas dalam kebakaran gudang elpiji di Bali ternyata kakak-adik. Mereka meninggal dengan selang waktu 13 jam saat menjalani perawatan di RSUP Prof. IGNG Ngoerah.
ADVERTISEMENT
Adapun kedua korban adalah sang kakak, Petrus Jewarut (31), yang mengalami luka bakar mencapai 80 persen dan meninggal pada Selasa (11/6) pukul 21.30 WITA.
Petrus memiliki seorang istri yang sedang hamil dan anak berusia sekitar tiga tahun di kampung halaman di Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Flores-NTT.
Sedangkan adiknya, Robiaprianus Amput (23), mengalami luka bakar 87 persen dan meninggal pada Rabu (12/6) pukul 10.30 WITA. Robi belum menikah.
"Memang betul mereka kakak beradik, betul mereka kerja di tempat yang sama," kata Bernard, perwakilan keluarga di RSUP Prof. IGNG Ngoerah, Rabu (12/6).
Bernard mendapatkan kabar duka tentang kematian dua korban melalui perkumpulan marga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali, pada Selasa malam (11/6). Bernard tidak mengetahui sejak kapan kedua korban bekerja di gudang elpiji itu.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya tidak tahu kronologi bagaimana mereka bisa bekerja di gudang elpiji tersebut," sambungnya.
Menyesakkan Hati
Cerita kematian kedua korban sungguh menyesakkan hati. Bernard menerima kabar kematian Robi saat mengirim jenazah Petrus ke kargo Bandara Internasional Ngurah Rai untuk diberangkatkan pulang kampung ke NTT.
"Ketika kami masukkan kakaknya ke pintu detektor kargo, kami mendapatkan kembali berita bahwa adiknya telah meninggal dan kami kembali ke rumah sakit," katanya.
Jenazah Petrus akan diberangkatkan pada Rabu (12/6) pukul 16.00 WITA, sementara Robi pada Kamis (13/6) pukul 08.00 WITA.
Dalam peristiwa ini, Bernard mengatakan, perwakilan perusahaan CV Bali Perkasa sudah menghubungi keluarga. Perusahaan mengaku akan memberi kompensasi atas musibah yang menimpa kakak-adik tersebut.
Perusahaan juga berjanji membayar seluruh biaya perawatan dan kepulangan jenazah ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Sebagai keluarga kami tidak memaksa," katanya.
18 Korban, 5 Tewas
Diberitakan sebelumnya, gudang gas elpiji ini terbakar pada Minggu (9/6) pukul 06.30 WITA. Dalam peristiwa ini, 18 karyawan dilarikan ke rumah sakit.
Dalam kasus ini, polisi belum menetapkan tersangka. Polisi dan Pertamina juga berbeda pendapat tentang izin usaha penyaluran perusahaan CV Bali Perkasa milik Sukojin ini.
Polisi menyebut Sukojin memiliki izin usaha penyaluran, sementara Pertamina menyebut gudang itu sebagai pabrik elpiji oplosan. Namun, warga setempat menduga gudang ini memang pabrik elpiji oplosan yang beroperasi secara tertutup.
Identitas Korban
Adapun identitas korban adalah:
- RSUP Prof. IGNG Ngoerah:
1. Edy Herwanto (43), meninggal pada tanggal 10 Juni 2024 pukul 02.00 WITA.
2. Purwanto (43), meninggal pada tanggal 10 Juni 2024 pukul 13.45 WITA.
ADVERTISEMENT
3. Yudis Aldyanto (33), meninggal pada tanggal 11 Juni 2024 pukul 03.10 WITA.
4. Petrus Jewarut (31), meninggal pada Selasa (11/6) pukul 21.30 WITA.
5. Robiaprianus Amput (23), meninggal pada Rabu (12/6) pukul 10.30 WITA.
6. Ahmad Tamyis (25), dalam perawatan.
7. Didik Suryanto (49), dalam perawatan.
8. Mohamad Sofyan (27), dalam perawatan.
9. Yolla Aldy Zulyanto (25), dalam perawatan.
10. Eko Budi Santoso (37), dalam perawatan.
11. Yoga Wahyu Pratama (24), dalam perawatan.
12. M. Umar Efendi (33), dalam perawatan.
13. Dicky Panca Ramadhani (19), dalam perawatan.
14. Suherminiadi (47), dalam perawatan.
15. Muqhis Bayudi (29), dalam perawatan.
16. Danu Sembara (36), dalam perawatan.
- RSUD Wangaya:
17. Katiran (62), dalam perawatan.
ADVERTISEMENT
- RSUD Mangusada Kapal:
18. Wiri Sumardi (35), dalam perawatan.