Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pilu Korban Kebakaran Palmerah: Rumah Ludes, Tak Sempat Selamatkan Barang
17 Maret 2024 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kebakaran hebat melanda pemukiman padat di kawasan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat pada Minggu (17/3) dini hari. Akibatnya, ratusan warga kehilangan tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dialami Aziz Suryana, warga RT 14 -- RT yang paling terdampak kebakaran. Aziz bercerita, di malam itu ada seorang warga yang menggedor pintu rumahnya, memberi tahu bahwa api sedang membakar lingkungan rumah mereka.
"Untuk kejadian jam 2 pagi, kita sedang waktunya istirahat ya, tiba-tiba salah satu warga ada yang gedor rumah saya. Jadi kita langsung bertindak cepet sih," kata Aziz saat ditemui, Minggu (17/3).
Aziz langsung membangunkan keluarganya yang sedang tertidur pulas. Mereka lalu bergegas keluar rumah. Katanya, api dengan cepat langsung membesar. Berbagai upaya yang dilakukan Aziz rupanya sia-sia.
"Langsung gede (apinya). Jadi pas saya lihat aja itu langsung besar. Sempat coba padamkan dengan APAR. Itu enggak bisa," jelas Aziz.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya enggak sempat sama sekali (selamatkan barang-barang). Kita fokus gimana padamin api," tambah dia.
Ratusan personel Damkar dikerahkan untuk membantu proses pemadaman. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.23 WIB.
"Pas sudah mati (apinya), ya kita lihat habis semua. Enggak ada sama sekali sisa," ungkap Aziz.
Mengungsi ke Masjid
Aziz bersama istri dan 2 anaknya kini tak lagi punya tempat tinggal. Ia terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Masjid Al-Karim yang dijadikan tempat pengungsian.
"Ini hari pertama kita ngungsi. Untuk sementara di sini, jadi kita belum mikir ke depan gimana, cari kontrakan di mana," kata dia.
Sejauh ini, bantuan seperti makanan dan pakaian yang diberikan sudah bisa mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Namun ia berharap, pemerintah bisa memberikan lebih untuk tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
"Wah saya berharap banget itu, senang. Biar pemerintah bisa lihat langsung ke titik asalnya. Jadi kita bisa balik lagi," pungkas dia.