Pilu Petani di Subang: Ditipu Rp 598 Juta, Anak Gagal Jadi Polwan

19 Mei 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calim Sumarlin (tengah) didampingi kuasa hukum.  Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Calim Sumarlin (tengah) didampingi kuasa hukum. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kisah pilu dialami petani asal Subang, Calim Sumarlin. Dia ditipu seseorang yang mengaku anggota Polri dan bisa meloloskan anaknya jadi Polwan. Calim bahkan sudah mengeluarkan uang ratusan juta tapi hasilnya nihil.
ADVERTISEMENT
Calim Sumarlin merupakan seorang petani asal Desa Wanakerta Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Calim Sumarlin mengatakan, awalnya dikenalkan kepada seseorang bernama Asep Sudirman, oleh Erik Tarya yang Ketua RT setempat. Asep sudah sesumbar dirinya kenal dengan Wakapolri.
Dalam perkenalan tersebut, kata Calim, Asep mengaku bisa membantu memasukkan anaknya, Teti Rohaeti, menjadi Polwan dengan syarat pakai pakai uang Rp 598 juta.
"Terus terang awalnya saya tak ada minat menjadikan anak saya Polwan, pertama saya tak punya uang sebanyak itu," ujar Calim Sumarlin, Minggu (19/5).
Ilustrasi Polwan. Foto: MuhammadShahab/Shutterstock
Namun, karena terus dibujuk oleh Tarya, dan Asep yang terus datang ke rumah, akhirnya dia percaya dan menyanggupinya.
"Asep Sudirman waktu itu bilang ke saya dan memastikan anak saya bakal diterima jadi Polwan, tak melihat syarat apa pun, kata dia, cacat fisik sekalipun bisa jadi Polwan asalkan ada uang," katanya.
ADVERTISEMENT
Mendengar pernyataan dari Asep Sudirman, akhirnya Calim percaya 100 persen dan menyanggupi uang yang dia minta sebagai syarat anaknya, Teti Rohaeti, jadi Polwan.
"Sebagai tanda jadi waktu itu, Sudirman minta uang Rp 200 juta ke saya untuk ditransferkan ke rekeningnya. Namun waktu itu bukti transfernya dipinta sama dia. Bilangnya nanti diganti sama kuitansi," terangnya.
Sari Ater Subang. Foto: Erwin P/Shutterstock
Selanjutnya, Calim membawa anaknya ke Jakarta dan bertemu dengan istri Asep Sudirman, yang disebut merupakan anggota Polri, yakni Aiptu HP. Pertemuan berlangsung di Rusunawa Polri, Jakarta Barat.
"Ketika di rumah Aiptu HP dan Asep Sudirman, saya menyerahkan sisanya Rp 300 juta beserta ijazah Teti Rohaeti, kepada Aiptu HP. Dan juga menyerahkan uang tambahan senilai Rp 98 juta kepada Bripka YFN, yang diketahui merupakan rekan Aiptu HP, yang sama-sama akan membantu anak saya jadi Polwan," tuturnya
ADVERTISEMENT
Kemudian, dia juga menitipkan anak Teti ke Bripka YFN untuk persiapan ujian pendaftaran Polri.
"Akan tetapi anak saya Teti Rohaeti malah dijadikan babysitter di rumah Bripka TFN. Setelah itu Teti Rohaeti disuruh menunggu sampai jadi atau tidaknya pendaftaran menjadi Polwan," ungkapnya.

Kasus Sudah 8 Tahun Tapi Mandek

Calim menjelaskan, kasus penipuan oknum anggota Polri terhadap dirinya dengan modus bisa memasukkan anak saya jadi Polwan tersebut terjadi pada 2016.
"Kasus ini terjadi sudah 8 tahun silam, namun sejauh itu upaya hukum sudah ditempuh begitupun jalur kekeluargaan tapi tak ada iktikad baik dari para oknum anggota Polri tersebut," ucapnya
"Saya sudah melaporkan kasus tersebut, ke Mabes Polri dan Propam Polda Metro, namun sampai saat ini tak ada tanggapan. Bahkan kepada oknum sendiri kita sudah coba kekeluargaan mereka tak mau tanggung jawab dengan alasan uangnya sudah dibagi-bagi ke oknum polisi lainnya," imbuhnya
ADVERTISEMENT
Calim mendapat kabar, Asep Sudirman sudah diberhentikan dari anggota kepolisian secara tidak hormat.
"Saya ketipu ternyata Asep Sudirman itu sudah PTDH, waktu menipu saya," ucapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat 11 pati Polri di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/3). Foto: Dok. Polri

Minta Kapolri Beri Antensi

Calim berharap dan meminta bantuan kepada Kapolri agar membantu kasus yang dialaminya tersebut dan memproses hukum oknum anggota Polri yang menipu dirinya tersebut.
"Apalagi waktu itu si oknum ini ngaku orang dekat Wakapolri, saya minta Kapolri turun tangan usut dan tindak tegas anggota yang telah menipu saya," ucapnya
Akibat ulah oknum anggota Polri tersebut, Calim mengaku tak punya apa-apaan saat ini.
"Sawah, kebun rumah sudah saya jual dan uangnya yang ditipu oknum anggota Polri tersebut. Jadi saya mohon keadilan dan diusut tuntas kasus oknum anggota Polri yang menipu saya tersebut," katanya.
ADVERTISEMENT