Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pimpinan Kampus Favorit di AS Tolak 'Muslim Ban'
4 Februari 2017 16:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kamis (02/1), 48 pimpinan kampus unggulan di Amerika Serikat membuat surat bersama merespon kebijakan Presiden Amerika Serikat ke 45, Donald Trump, tentang peraturan imigrasi 'Muslim Ban'.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang dikeluarkan Trump 27 Januari lalu memberlakukan peraturan imigrasi yang melarang tujuh negara mayoritas muslim untuk masuk ke wilayah AS selama 90 hari. Penutupan akses imigrasi terhadap negara-negara yang masih dirundung konflik ini memicu protes di seluruh dunia karena berlawanan dengan prinsip kemanusiaan.
Hal yang sama juga dirasakan para akademisi dari beberapa kampus elit AS. Setelah mengamati kondisi masyarakat yang terus menerus melakukan aksi penolakan dan juga kontestasi di tingkatan Kejaksaan AS, para pimpinan kampus ini merasa perlu untuk mengambil sikap.
Mengutip dari laman kampus Universitas Princeton , sebuah draft yang ditujukan langsung kepada Presiden Trump ini ditulis untuk mengingatkan bahwa kebijakan 'Muslim Ban' bertentangan dengan prinsip dasar yang dianut oleh rakyat AS.
ADVERTISEMENT
Para rektor menyampaikan tuntutan sebagai berikut: "Memperbaiki atau membatalkan perintah eksekutif untuk menutup perbatasan negara kita dari para imigran dan tujuh negara mayoritas Muslim dan juga untuk pencari suaka dari seluruh dunia".
Pembatasan imigran ini menyalahi tradisi masyarakat AS. "Pendidikan tinggi di AS telah mendapatkan manfaat dari kontribusi para imigran karena sejarah bangsa kita yang merangkul seluruh pendatang," tulis surat tersebut. "Inovasi dan konribusi mereka telah meningkatkan pendidikan di AS, memberi nilai lebih terhadap kesejahteraan kita, dan memperkaya kebudayaan kita".
Surat pernyataan ini berusaha merujuk pada pengalaman kampus mereka yang juga menerima imigran dari tujuh negara yang dilarang. "Kami menerima mahasiswa Muslim dan akademisi dari seluruh dunia, termasuk negara yang dipengaruhi oleh kebijakan Trump. Kami dengan hormat meminta anda (Presiden Trump) untuk mempertimbangkan dampak dari peraturan ini," sebut surat tersebut.
ADVERTISEMENT
Surat ini diprakarsai oleh Presiden Universitas Princeton Christopher L. Eisgruber dan Presiden Universitas Penssylvania Amy Guttman. Akhirnya, gagasan ini berhasil mengumpulkan para pimpinan kampus papan atas yang ada di AS yaitu Harvard, Columbia, Berkeley, John Hopkins, dan yang lainnya. Kampus-kampus tersebut adalah lembaga pendidikan tinggi terbaik di dunia.