Pimpinan Komisi IX Minta Harga PCR Dikontrol: Bisa di Bawah Rp 150 Ribu

27 Oktober 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta jelang penerapan wajib PCR untuk penerbangan mulai besok. Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta jelang penerapan wajib PCR untuk penerbangan mulai besok. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena, meminta pemerintah mengontrol harga tes PCR secara nasional. Sebab, dia menemukan adanya perbedaan harga tes PCR di lapangan.
ADVERTISEMENT
“Saya dengar kabar malah ada yang harganya itu bisa di bawah Rp 200 ribu, di bawah Rp 150 ribu malah. Ini bukan hal baru,” kata Melki ketika dihubungi kumparan, Rabu (27/10).
Terbaru, pemerintah telah menetapkan harga batas maksimal tes PCR di Pulau Jawa dan Bali Rp 275 ribu. Sedangkan di luar Pulau Jawa dan Bali Rp 300 ribu.
Politikus Golkar itu menuturkan, harga Rp 300 ribu yang ditetapkan Presiden Jokowi masih bisa diturunkan lebih murah lagi. Ia juga meminta aparat aktif menindak tempat tes PCR yang masih menerapkan harga di atas ketetapan pemerintah.
“Lima bulan lalu, Gubernur Kalimantan Barat sudah mengatakan bahwa Rp 300 ribu saja sudah untung itu di Pontianak. Itu 5 bulan lalu dan mestinya harga itu lebih murah,” ungkap Melki.
ADVERTISEMENT
“Terkait harga, harus dikontrol seperti arahan Pak Jokowi yang sudah diputuskan kemarin. Tidak boleh lebih, kalau lebih bisa ditindak tegas oleh para aparat,” lanjutnya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto: DPR RI
Melki menuturkan, pemerintah seharusnya tidak hanya mengatur soal harga. Pemerintah harus mendorong tes PCR lebih cepat dan merata di seluruh daerah.
“Tes tersebar dan ada di berbagai penjuru negeri ini, terutama di seluruh ibu kota provinsi, daerah penghubung yang menjadi titik sentral dari setiap kepulauan untuk bisa bergerak ke ibu kota provinsi, dan berbagai daerah yang lain. Kami juga minta agar penilaian itu jangan sampai dalam waktu yang lama, kalau bisa 12 jam sudah ada hasilnya,” jelas dia.
Jika ada kontrol dari pemerintah, Melki menuturkan akan makin banyak orang melakukan tes PCR dan mengurangi permainan bisnis curang di dalamnya.
ADVERTISEMENT
“Lebih baik orang secara massal mengikuti tes PCR dengan harga yang murah, daripada harganya mahal, sulit terjangkau, dan jadi barang permainan lagi seperti saat ini,” tutup dia.