28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pimpinan Komisi XIII Soroti #KaburAjaDulu: Kesempatan Makin Sulit

24 Februari 2025 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi XIII DPR Andreas Hugo Pareira menyinggung soal tagar #kaburajadulu yang sempat ramai di sosial media. Tagar tersebut ramai sebagai bentuk kekecewaan masyarakat dengan beberapa kebijakan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Hugo mengatakan, ramainya tagar tersebut juga menjadi evaluasi bahwa kurangnya serapan lapangan kerja pemuda Indonesia dibanding dengan pekerja dari luar negeri.
“Saya kira dalam kasus pekerja-pekerja dari luar yang bekerja di sini dan menggunakan visa on arrival, kemudian visa turis, kemudian bekerja. Saya kira ini satu hal yang menampar kita, dalam arti apa, kita menutup kesempatan kerja untuk anak-anak muda kita,” kata Hugo dalam rapat kerja bersama Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Hugo menyebut, maraknya pekerja asing menyerbu Indonesia ini sudah terlihat di beberapa daerah, salah satunya di Bali. Menurutnya hal tersebut yang mendorong semakin ramainya tagar tersebut. Ia menyerukan kepada Imigrasi agar turut mengendalikan WNI yang pergi ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Sehingga #KaburAjaDulu semakin masif, semakin intensif saya kira satu hal yang harus kita perbaiki adalah di Imigrasi ini,” tutur Politikus PDIP itu.
“Jangan sampai kita kemudian memberikan ruang yang lebih besar untuk lari ke luar negeri, hanya karena merasa kesempatan di negaranya sendiri kesempatan kerja semakin sulit,” lanjutnya.
Munculnya tren itu disebabkan kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia saat ini yang dirasa suram. Kondisi ini menyebabkan tenaga muda produktif bertalenta tertarik untuk "kabur" ke luar negeri saja untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
“Kalau kita lihat tadi jumlah kasus [WNI di luar negeri] 67 ribu, mayoritas kasus pelanggaran keimigrasian. Artinya apa? Artinya banyak warga negara kita bekerja di luar negeri masih melalui jalur nonprosedural apalagi pakai jalur ilegal. ini jadi pola imigrasinya yang belum aman,” kata Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha pada Kamis (13/2).
ADVERTISEMENT