Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pimpinan KPK Dikirim Karangan Bunga 'Selamat Memasuki Pekarangan Tetangga'
31 Juli 2023 9:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pimpinan KPK mendapatkan teror berupa kiriman karangan bunga berbunyi "Selamat Atas Keberhasilan Anda Memasuki Pekarangan Tetangga".
ADVERTISEMENT
Dari foto yang kumparan peroleh, karangan bunga tersebut ditujukan kepada Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Brigjen Asep Guntur selaku Direktur Penyidikan dan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, karangan bunga itu dikirim pada Jumat (28/7), selang beberapa waktu ramai soal OTT Basarnas yang sempat diprotes TNI.
Karangan bunga yang dikirimkan kepada Alex ada dua. Bertuliskan: "Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Pekarangan Tetangga".
Karangan sama juga disampaikan kepada Asep: "Selamat Atas Keberhasilan Anda Memasuki Pekarangan Tetangga".
"Dari Tetangga," begitu tertulis di bagian bawah karangan bunga.
Selain teror berupa karangan bunga. Ghufron mengaku mendapatkan berbagai ancaman lewat pesan WhatsApp.
"Kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman/teror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WA maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ungkap Ghufron dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/7).
ADVERTISEMENT
Belum diketahui siapa pengirim karangan bunga tersebut.
Teror karangan bunga diterima pimpinan KPK selang beberapa hari melakukan giat tangkap tangan terkait kasus suap di Basarnas. Operasi senyap tersebut kemudian berkembang dan menetapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi sebagai tersangka.
Henri dijerat tersangka penerima suap bersama bersama Letkol Afri Budi Cahyanto selaku Koorsminnya kurun waktu 2021-2023.
Keduanya diduga menerima fee 10 persen dari tiga proyek pengadaan pendeteksi korban reruntuhan. Tiga proyek yang diduga diatur lelangnya tersebut, yakni:
ADVERTISEMENT
Henri dan Afri diduga menerima suap dari pemenangan proyek tersebut. Selain ketiga ini, Henri juga disebut menerima total suap Rp 88,3 miliar sepanjang tahun 2021-2023.
Hendri sudah membantah sangkaan KPK. Ia menyebut fee 10 persen yang dihitung KPK seolah-olah masuk ke kantong pribadi. Padahal klaimnya, itu untuk keperluan lembaga.
Belakangan, penetapan tersangka dua anggota TNI itu diprotes PUSPOM TNI. KPK dianggap telah menyalahi kewenangan.
Pada saat TNI menyambangi KPK, Jumat (28/7), Wakil Ketua KPK Johanis Tanak kemudian menyampaikan permohonan maaf atas OTT Basarnas. Johanis Tanak mengatakan itu sebuah kekhilafan dan menyalahkan penyidik KPK.