Pimpinan KPK soal Harun Masiku: Kalau Saya Tahu Tempatnya, Saya Jemput Sekarang

15 Agustus 2023 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata usai melakukan pertemuan dengan DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (20/1).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata usai melakukan pertemuan dengan DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (20/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pimpinan KPK memastikan pencarian terhadap buronan Harun Masiku masih terus dilakukan. Bahkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, jika tahu keberadaan Harun Masiku, akan dijemput sekarang juga.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya tahu tempatnya itu saya jemput sekarang," kata Alex kepada wartawan di kantornya, Senin (14/8).
Alex mengatakan, semua informasi soal keberadaan Harun Masiku akan didalami oleh penyidik. KPK juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam perburuan sang buron.
"Tentu nanti semua informasi pasti akan didalami oleh penyidik. Yang jelas kita kan terus berkoordinasi dengan para pihak yang punya kewenangan untuk mencari itu," kata dia.
Informasi Terbaru soal Harun Masiku
Sejumlah massa aksi membawa poster saat berunjuk rasa terkait buronan KPK yang juga Politisi PDI Perjuangan Harun Masiku di depan gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Sosok Harun Masiku sudah tiga tahun lebih belum juga berhasil ditangkap KPK. Sejumlah informasi terkait dugaan keberadaannya menjadi pembahasan.
Respons terbaru soal Harun Masiku ini disampaikan oleh Irjen Krishna Murti selaku Kadiv Hubungan Internasional Polri. Dia secara mengejutkan menyebut bahwa Harun ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ada data perlintasan yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan ada di dalam negeri," kata Krishna Murti usai bertemu Pimpinan KPK di Gedung Merah Putih, Senin (7/8).
Pernyataan Krishna ini menimbulkan tanya. Sebab, KPK dalam beberapa kesempatan terakhir menyampaikan tengah memburu sang buronan di negara tetangga.
Namun belakangan terungkap data perlintasan yang disampaikan oleh Krishna adalah data 16 dan 17 Januari 2020.
Pernyataan dari Krishna ini pun direspons oleh KPK. Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu memastikan Harun ada di luar negeri. Dia menyebut, sang buronan keluar Indonesia lewat jalur tidak resmi.
"Dalam perkembangannya info yang kami terima yang bersangkutan itu sudah keluar dari Indonesia tapi tidak melalui jalur resmi sehingga tidak tercatat pada saat keluarnya," kata Asep, Jumat (11/8).
ADVERTISEMENT
Asep mengatakan, informasi tersebutlah yang ditindaklanjuti oleh KPK. Pihaknya sudah mengirimkan tim ke sejumlah negara tetangga untuk mengecek keberadaan Harun.
Selain itu, KPK juga berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri. Namun hasilnya masih nihil.
Dalam perkaranya, eks Caleg PDI-P itu diduga menyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan SGD 57.350 atau setara Rp 600 juta. Suap diberikan agar Wahyu mengupayakan Harun Masiku sebagai anggota DPR F-PDIP menggantikan Riezky Aprilia melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).
Harun Masiku mencuat usai OTT KPK terhadap Wahyu Setiawan pada 8 Januari 2020. Saat itu, Harun Masiku dikabarkan berada di luar negeri namun terungkap belakangan bahwa ia berangkat ke Singapura pada 6 Januari 2020 lalu kembali ke Indonesia pada 7 Januari 2020. Ia berada di Indonesia pada saat OTT meski tidak ikut terjaring operasi senyap itu.
ADVERTISEMENT
Masiku kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak Januari 2020. Meski hingga saat ini ia tak kunjung ditangkap KPK.