Pimpinan Ponpes di Karawang Diduga Cabuli 20 Santriwati, Kini Buron

8 Agustus 2024 15:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pencabulan. Foto: Tinnakorn jorruang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pencabulan. Foto: Tinnakorn jorruang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
K, seorang pemilik dan pimpinan salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Majalaya, Karawang diduga mencabuli 20 santriwatinya. Para orang tua korban melaporkan kasus ini ke polisi pada Rabu (7/8/2024).
ADVERTISEMENT
YLBH Sanggabuana Karawang selaku pendamping para korban, mengungkap para korbannya, rata-rata berusia 13 sampai 15 tahun dan duduk di bangku SMP.
"Sementara dari data yang kami himpun korbannya ada sekitar 20 anak, kemungkinan bisa lebih. Tapi sementara yang hari ini melapor baru ada 6 korban," kata Sekretaris LBH Sanggabuana Karawang, Saepul Rohman di Mapolres Karawang.
Dia menjelaskan, dugaan pelecehan itu dilakukan K sejak bulan April 2024 lalu. Para korban baru berani melapor karena sebelumnya sempat menerima ancaman dari pihak ponpes jika berani lapor polisi.
"Selama ini para korban belum berani laporan karena takut," kata dia.

Modus hukuman buka baju

Berdasarkan pengakuan para santri, kata Saepul, modus yang dilakukan K beragam, mulai dari melucuti baju santri satu per satu, sampai mengajak nonton film porno.
ADVERTISEMENT
"Jadi dalihnya seolah-olah korban ini sedang menerima hukuman, disuruh buka bajunya satu-satu. Ada juga yang lagi mengaji, mereka diraba-raba terlapor," kata Saepul.
Korban trauma
Dia menyebut para korban saat ini mengalami traumatis dan butuh pendampingan psikolog. Mengingat di usia mereka yang masih belia harus menerima perlakuan tak pantas.
"Kami berharap pihak kepolisian secepatnya mengusut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi mereka," ujarnya.

Kini Jadi Buron

Kasat Reskrim Polres Karawang AKBP M Nazal Fawwaz mengatakan pihaknya sudah menerima laporan kasus tersebut. K diketahui kabur sesudah keluarga korban melapor.
"Pelaku diduga kabur setelah tahu para korban melaporkan ke Polres," kata Nazal kepada kumparan, Kamis (8/8).
Pihak kepolisian, kata dia, masih melakukan pendalaman terkait kasus itu dan memburu terduga pelaku.
ADVERTISEMENT
"Mohon doanya semoga cepat terungkap. Saat ini kepolisian masih melakukan pencarian (terduga pelaku)," kata dia.