news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pintu Air Manggarai Kini

19 Februari 2017 17:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sampah yang ada di pintu air Manggarai (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah yang ada di pintu air Manggarai (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
'Hujan terus-menerus di Bogor adalah petaka untuk sebagian warga Jakarta, khususnya bagi mereka yang tinggi di bantaran Sungai Ciliwung.'
ADVERTISEMENT
Masih relevankah pernyataan ini?
Pintu Air Manggarai yang berada di Jakarta Selatan merupakan salah satu alarm banjir untuk warga Jakarta. Jika ketinggian di pintu air ini sudah melebihi titik maksimum maka warga yang tinggal di sekitarnya harus bersiap menghadapi banjir.
Proyek normalisasi sungai digalakkan Pemerintah Provinsi DKI sebagai upaya pencegahan agar limpahan air dari Bogor ataupun Depok tak begitu saja meluap. Keadaan pintu air harus senantiasa bersih dari sampah agar jalannya air tak tersumbat.
kumparan siang ini, Minggu (19/2) menemui operator Pintu Air Manggarai untuk mengetahui bagaimana kondisi terkini tempat tersebut. Sebagai pengigat saja, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di wilayah Indonesia akan terjadi di bulan Februari-Maret.
ADVERTISEMENT
Darmawan, operator Pintu Air Manggarai, menyebut kondisi gerbang air yang telah ada sejak masa kolonial ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu buktinya, kata dia, tahun 2017 ini intensitas air yang tertampung di Pintu Air Manggarai paling tinggi hanya di kisaran 870 cm, masih dalam tahapan siaga tiga.
Beberapa hari ini hujan terus menyapa Ibu Kota, bahkan hingga sepanjang hari. Namun Pintu Air Manggarai tak menampakkan tanda-tanda bahwa ia tak mampu lagi menahan derasnya air.
"Kalau di Manggarai normal di bawah 750 cm. Untuk beberapa hari ini masih normal. Hari ini 690 cm," ungkap Darmawan.
Ia mengingat, mungkin yang agak mengkhawatirkan terjadi hari Kamis (16/2). Saat itu Pintu Air Katulampa di Bogor sempat berada di posisi kritis.
ADVERTISEMENT
"Itu sih paling yang mengkhawatirkan, tapi alhamdulillah relaif lebih aman. Waktu itu di sini cuma sampai siaga," tutur dia.
"Mungkin pas hari Kamis itu jadinya banyak sampah aja. Seminggu terakhir yang paling banyak sampahnya pas hari Kamis," imbuh Darmawan.
Namun, soal sampah ini Darmawan pun mengatakan, kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya. Dulu, kata dia, salah satu yang membuat Jakarta kerap banjir karena Pintu Air Manggarai kerap dipenuhi sampah.
Senada dengan Darmawan, Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Wilayah Jakarta Pusat, Rohmat, menjelaskan sampah di Pintu Air Manggarai kini jumlahnya relatif lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.
"Jauh lebih mending, kalau dulu bisa sampai ratusan kubik sampahnya," ungkap Rohmat.
Ia mengaku ketika air di Pintu Air Manggarai mencapai titik tertinggi pada hari Kamis lalu, sampah yang ia angkut hanya 40 kubik dengan lima kali angkut. Jauh berkurang dibandingkan ketika sungai belum dinormalisasi.
ADVERTISEMENT
Kini tak ada lagi sampah batang pepohonan berukuran besar yang menyumbat air
"Sangat membantu. Misalnya saja pohon itu. Dulu pohon yang hanya besar-besar bahkan sampai ke akar-akarnya. Sekarang paling cuma segitu. Sampah juga nggak sebanyak dulu," tambahnya sambil.menunjuk sampah dua pohon berukuran sedang.
Kendala yang Rohmat dan timnya rasakan hanya satu, yaitu posisi sampah yang sulit tergapai oleh alat berat. Alat penyekat sampah yang mencegah sampah menyumbat pintu sebelah kanan yang tidak dibuka penuh sempat hanyut terbawa arus sampah Kamis lalu dan baru ditemukan di Tanah Abang.
"Soalnya posisinya agak sulit. Ini kami dari pagi sudah mencoba, tapi panjang lengannya kan terbatas. Akhirnya kami hanyutkan saja untuk diangkut di Pintu Air selanjutnya," terang Rohmat.
ADVERTISEMENT
Untuk mengakali itu, Rohmat membiarkan sampah yang sulit untuk dijangkau dan mengambilnya di pintu air dekat Seasons City, Jakarta Barat.
"Waktu Kamis itu sebenarnya bisa diambil sampahnya, tapi karena alatnya kurang panjang (alat beratnya) dan mobil kami tidak bisa masuk, jadi dihanyutkan dulu biar diambil di Seasons City. Jadi ngangkutnya di sana," ucap dia.