Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pintu Masuk Internasional ke Bali Dibuka, Bagaimana Data Corona dan BOR di Sana?
31 Januari 2022 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah mengumumkan membuka kembali pintu masuk internasional di Bali. Hal ini disampaikan Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan.
ADVERTISEMENT
"Dimulai pada tanggal 4 Februari. Hal ini dimaksud untuk menggencarkan ekonomi Bali yang sudah cukup terdampak pandemi ini," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (31/1).
Namun Luhut tekankan pembukaan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Pemerintah juga tetap hati-hati dengan protokol kedatangan yang ketat.
Namun jika kita melihat kondisi di Bali, Kasus COVID-19 naik tajam dalam beberapa pekan ini.
Per 30 Januari 2022, kasus baru Corona harian mencapai 359 kasus. Sementara itu, kasus corona pada 14 Desember 2021 atau saat omicron terdeteksi ada di angka 9. Artinya, kasus harian naik 3.889%
Data kematiannya juga cukup tinggi sepekan ke belakang. Tercatat ada 3 kasus kematian pada 24 Januari, tertinggi sejak varian Omicron ‘datang’ ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Satgas COVID-19 Bali Made Rentin membeberkan ada beberapa faktor pemicu kasus meningkat.
Yakni terinfeksinya sejumlah siswa saat memaksakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM ) dan meningkatnya mobilitas Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).
“Peningkatan kasus dalam 2,3,4 hari terakhir ini kontribusinya tidak semata-mata oleh anak-anak kita yang PTM. Salah satunya ialah dominasinya adalah PPDN,” kata dia kepada wartawan, Senin (31/1).
Rentin menjelaskan, kategori PPDN dalam hal ini adalah sejumlah kementerian dan lembaga (K/L), pemerintah daerah di luar Bali melakukan kegiatan di Bali. Mulai dari studi tour, studi banding dan lain sebagainya.
Setelah kegiatan berakhir, para peserta melakukan tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan. Hasilnya sebagain dari peserta dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
Peningkatan juga terjadi pada keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR ) di rumah sakit. Peningkatan terjadi sejak 25 Januari. Terus meningkat hingga per hari ini (31/1) sentuh angka 15%.
ADVERTISEMENT