Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pintu Perlintasan Kereta Senen Lokasi Terbakarnya Gerbong Ditutup
14 Juni 2017 20:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Sehari telah berlalu sejak kecelakaan kereta api antara mobil Daihatsu Grandmax dengan kereta api jarak jauh jurusan Tanjung Priok-Purwakarta. Namun imbas dari kecelakaan tersebut pintu perlintasan kereta yang terletak tidak jauh dari Pasar Gaplok, Kramat ini untuk sementara tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat.
ADVERTISEMENT
Salah seorang petugas Bidang Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan, Syarief H, menuturkan pintu perlintasan dari Jalan Kembang Pacar dan Jalan Tanah Tinggi IA akan ditutup permanen. Hal ini dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
"Nanti akan ditutup permanen. Akan ditutup mati, dipagarin. Karena sudah kejadian kayak gini jangan sampai terulang dua kali. (Instruksi) selanjutnya dari Direktur Keselamatan Kementerian Perhubungan, Pak Edy Nursalim. Yang jelas motor enggak boleh lewat," kata Syarief di lokasi kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (14/6).
Kepadatan di perlintasan kereta ini memang terjadi setiap hari. Banyak pengendara yang tidak sabaran sehingga pada jam sibuk perlintasan kerap padat, bahkan tidak bergerak sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Jadi buru-buru, enggak sabar. Kalau mereka sabar kan enggak akan terjadi. Padahal manusianya sendiri yang badung," tuturnya.
Berdasarkan pantauan kumparan palang pintu kereta hanya dipasang di satu sisi saja sebagai batas antara kendaraan dan perlintasan jika kereta api lewat. Palang pintu hanya dipasang di satu sisi saja karena medannya yang tidak begitu luas.
"Jadi kan karena medannya enggak terlalu besar seperti di Kemayoran. Kita enggak berpikir kesana (palang dipasang di dua sisi). Kita mikirnya cuma ada pos polisi dan petugas perlintasan yang bisa jaga juga," ujarnya.
Lewat kejadian kemarin, Syarief berharap agar pengguna jalan lebih mematuhi aturan jika melintasi perlintasan kereta api. Pengendara, kata Syarief, harus lebih mementingkan keselamatan diri sendiri dan keluarga yang menunggu di rumah.
ADVERTISEMENT
"Yang disalahkan manusianya. Karena dia enggak berpikir keluarga, anak, dan istri. Sekarang kalau ada korban yang tanggung jawab kereta api atau yang punya kendaraan?" tuturnya.