Pintu Waduk PLTA Koto Panjang Dibuka

5 Maret 2017 11:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka (Foto: FB Anggoro/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka (Foto: FB Anggoro/ANTARA)
Pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka ke Sungai Kampar untuk mengurangi ketinggian air di danau di Kabupaten Kampar, Riau, Sabtu (4/3).
ADVERTISEMENT
Pemprov Riau mengeluarkan pengumuman waspada banjir kiriman dari Sumatera Barat (Sumbar) untuk area di daerah aliran Sungai Kampar, setelah pintu waduk PLTA Koto Panjang yang menampung air dari Sumbar terpaksa dibuka karena sudah mencapai batas kapasitas maksimal.
Pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka  (Foto: FB Anggoro/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka (Foto: FB Anggoro/ANTARA)
Inflasi Akibat Longsor di Kabupaten 50 Kota
Di sisi lain, Pemprov Riau dan Bank Indonesia juga mewaspadai meningkatnya inflasi dari lonjakan harga bahan pangan yang didatangkan dari Provinsi Sumbar akibat gangguan jalur distribusi barang setelah longsor dan banjir di Kabupaten 50 Kota telah membuat jalan Sumbar-Riau terputus.
"Kenaikan harga barang pasti ada karena jalan yang longsor ini adalah jalur terdekat dari Sumbar ke Riau. Namun, saya minta agar pedagang menaikan harga sewajarnya sesuai penambahan ongkos transportasi. Jangan malah ambil kesempatan dari bencana ini," tegas Gubernur Riau Arsyadjuliandi (Andi) Rachman kepada Antara di Pekanbaru, Minggu (5/3).
ADVERTISEMENT
Gubernur Riau menyempatkan diri melihat kondisi salah satu titik longsor di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Sumbar, pada akhir pekan lalu.
Ia mengatakan Pemprov Riau telah membantu peralatan, logistik dan makanan untuk meringankan korban bencana itu dan berharap perbaikan jalan bisa secepatnya rampung.
Waspadai Spekulan
Jalan yang kini longsor merupakan jalur utama distribusi barang dan orang dari Sumbar ke Riau. Akibat longsor tersebut, arus lalu lintas dialihkan ke daerah Kiliran Jao Kabupaten Kuantan Singingi Riau, namun lebih jauh untuk mencapai Sumbar.
"Jangan sampai ada para spekulan menimbun maupun menaikan harga barang terlalu tinggi. Sewajarnya saja," kata Andi Rachman.
Sayur dan Cabai Berpotensi Naik
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Siti Astiyah, mengatakan dalam waktu dekat dipastikan akan ada kenaikan harga barang di Riau yang bergantung pada pasokan dari Sumbar, seperti sayur-sayuran dan cabai.
Meski begitu, hasil dari rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau menyatakan stok beras dari Bulog masih mencukupi hingga enam bulan ke depan, sehingga lonjakan dari harga beras seharusnya tidak terjadi.
"Inflasi itu bisa terjadi kalau stok pangan kita tidak ada, dan pasokan terganggu. Namun, stok Riau dari Bulog masih mencukupi jadi seharusnya tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi dari bahan pangan dalam mempengaruhi inflasi," katanya.