Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pisah dari Go-Food, Bakmi Kursin Mencoba Buat Layanan Antar Sendiri
31 Juli 2017 8:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Kursin Rasiwan harus berlapang dada. Usaha Bakmi 8 Kursin kini tak bisa dipesan lagi melalui aplikasi Go-Jek lewat layanan Go-Food. Sekitar 40 persen pesanan yang biasa masuk dari aplikasi berbasis aplikasi tersebut menguap.
ADVERTISEMENT
“Meski kita sudah buka, tapi di aplikasi ada tulisan tutup. Itu efek karena kita enggak ikutin mekanisme Go-Pay,” kata Kursin, pemilik Bakmi 8 Kursin saat ditemui kumparan (kumparan.com) di gerai ke-2, Jalan Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Minggu (30/7).
Padahal, lanjut Kursin, gerainya sudah bermitra dengan Go-Jek selama tiga tahun. Bahkan Bakim 8 Kursin pernah mendapat piagam sebagai gerai bakmi paling laris.
“Saya sampai dapat julukan itu karena pesanan dari Go-Food banyak,” tuturnya.
Soal Bakmi 8 Kursin yang tak bisa lagi dipesan lewat layanan Go-Food, Kursin cuma bisa pasrah. Meskipun, ketika ada pembaruan aturan main soal Go-Pay, dia sempat meminta sejumlah revisi agar layanan uang virtual itu bebas dari praktik riba.
ADVERTISEMENT

“Sistemnya memang sudah sangat canggih, jadi tak ada lagi transaksi tunai. Semua mengguankan sistem, tapi ada praktik riba dengan adanya poin dan potongan harga. Saya minta itu ditiadakan khusus untuk Bakmi 8 Kursin, tapi tidak bisa,” imbuh dia.
Menurut dia, tak bisa diaksesnya Bakmi 8 Kursin dari Go-Food tentu saja berdampak pada turunnya jumlah pesanan. Namun, Kursin ikhlas, dia ingin menciptakan bisnis yang halal secara agama.
“Saya sekarang sedang memikirkan untuk memiliki layanan pesan antar sendiri. Meskipun saya berharap, sistem Go-Pay juga bisa digunakan pada bisnis yang menghidari riba,” tukas dia.
Sejauh ini kumparan sudah mencoba mengonfirmasi ke pihak Go-Jek soal kasus Bakmi Kursin namun belum ada respons. kumparan juga masih mencoba mengonfirmasi ke MUI soal pendapat pemilik bakmi Kursin ini terkait riba.
ADVERTISEMENT