Pitbull yang Serang Satpam Bisa Dipelihara Lagi dengan Beberapa Syarat

17 Desember 2018 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing Pitbull (Foto: Max Pixel)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing Pitbull (Foto: Max Pixel)
ADVERTISEMENT
Anjing Pitbull yang menyerang satpam di perumahan Rajawali Selatan, Sawah Besar, saat ini tengah menjalani masa observasi selama 14 hari di Rumah Observasi Rabies Ragunan.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Renova Ida Siahaan mengatakan, setelah 14 hari, anjing tersebut bisa dikembalikan ke pemiliknya. Namun dengan sejumlah persyaratan.
"Kita kasih tahu pemiliknya, masih mau pelihara atau enggak. Kalau masih mau harus buat surat pernyataan, bahwa kalau anjingnya ini pulang dia harus pelihara sesuai aturan," kata Ida saat ditemui di Kantornya, Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (17/12).
"Aturan itu (anjing) bisa di dalam rumah atau di kawasan perumahan tapi tetap dengan ikatan atau rantai, 2 meter panjangnya," tambahnya.
Lokasi anjing Pitbull serang satpam di Rajawali Selatan, Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
 (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi anjing Pitbull serang satpam di Rajawali Selatan, Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Ida menuturkan, apabila pemilik anjing tidak menepati aturan yang berlaku, Suku Dinas (Sudin) KPKP bisa menyita anjing tersebut untuk dipelihara negara.
ADVERTISEMENT
"Kalau ternyata masyarakat atau Sudin ada melapor, bisa disita dinas. Yang menyita Sudin. Jadi waktu bikin pernyataan ini kita kasihkan ke Sudin juga," kata Ida.
Selain itu, dikatakan Ida, bahwa pemilik anjing tersebut berbeda dengan orang yang memerintahkan anjing Pitbull untuk menyerang Herman.
"Yang pemiliknya itu namanya Martin. Yang (memerintahkan )serang itu Andre itu, saudaranya Martin ternyata," kata Ida.
Menurut Ida, sejak anjing tersebut menjalani masa observasi, Martin beberapa kali mendatangi rumah observasi untuk memantau perkembangan anjingnya.
"Iya, yang ngurusin Martin, yang ketemu kita juga Martin. Karena yang pemiliknya Martin," jelasnya.
Ida mengatakan, pitbull tersebut dalam kondisi sehat dan baik. "Masuknya observasi kan hari Kamis (13/12), ini berarti sudah hari keempat, tapi kata dokter tak menunjukkan gejala ke sana (rabies), enggak galak sama perawatnya," ucap Ida.
Herman, satpam korban gigitan anjing Pitbull di Sawah Besar, Jakarta. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Herman, satpam korban gigitan anjing Pitbull di Sawah Besar, Jakarta. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Ida menuturkan, apabila anjing tersebut terindikasi rabies maka akan terlihat perubahan perilakunya. Tanda lain adalah hipersalivasi atau produksi air liur yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Dia (dokter) melihat matanya gimana, air liur nya gimana, kan kalau sudah dekat otak itu dia bisa hipersalivasi atau mengeluarkan air ludah yang berlebihan. Nah dipantau itu semua terjadi apa enggak," tutur Ida.
"Untuk menyatakan iya atau enggak (rabies) itu hasil observasi 14 hari ini kita lihat," imbuhnya.
Menurutnya, apabila seekor anjing menderita rabies maka akan langsung mati pada saat masa observasi berlangsung.
"Kalau sudah terinfeksi dia mati. Jadi makanya, diamati 14 hari ini. Kalau dia benar-benar positif sudah stadium tinggi sudah sampai otak, 2 hari 4 hari dia mati sendiri. Semoga jangan ada (rabies) lah, makanya kita wanti-wanti ke pemilik anjing itu jangan sampai lupa vaksinasi," jelasnya.
Ia mengungkapkan, risiko yang ditimbulkan oleh rabies sangat berbahaya apalagi bila sudah tertular kepada manusia.
ADVERTISEMENT
"Bahaya sekali. Makanya kalau ada orang tergigit hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera, harus langsung disuntik anti rabies ke RSUD Tarakan atau (RS) Sulianti Saroso. Dua itu soalnya yang dirujuk Pemerintah," kata Ida.
Herman diketahui terlibat cekcok dengan Andre, warga perumahan Rajawali Selatan, Sawah Besar, Kamis (13/12). Hal itu bermula ketika Herman menegur Andre karena berjalan-jalan dengan anjing Pitbull tanpa diikat. Tidak terima dengan teguran tersebut, Andre lalu memerintahkan anjingnya untuk menyerang Herman.
"Untungnya ada orang yang nolong, bukain pintunya biar saya masuk. Saya susah payah masuk ke rumahnya," kata Herman kepada kumparan, Minggu (16/12).
Akibat luka yang dideritanya, Herman harus menjalani perawatan intensif di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Kasus ini sempat dilaporkan ke kepolisian namun akhirnya Herman menyetujui penyelesaian secara damai.