Pj Gubernur Minta Rumah Warga-Sekolah di Bandung Barat yang Longsor Direlokasi

6 Maret 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bencana longsor di Rongga, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (29/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bencana longsor di Rongga, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (29/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin meminta relokasi dilakukan terhadap rumah warga dan sekolah yang terdampak longsor dan pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
"Kepala BNPB sudah meninjau (ke lokasi) dan harus direlokasi," kata Bey dalam kegiatan High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah di Kota Bandung pada Rabu (6/3).
Bey belum mengetahui titik relokasi bagi warga yang terdampak pergerakan tanah sebab masih menunggu hasil asesmen yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Warga melintas di area terdampak pergerakan tanah di Desa Cibedug, Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (4/3/2024). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
"Itu (relokasi) yang pasti harus di asesmen oleh PVMBG. Jadi jangan sampai mereka pindah ke tempat yang tidak aman," ucap dia.
Sementara, berdasarkan data terkini, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, menyebut terdapat 3 unit rumah warga mengalami kerusakan kategori berat dan 8 unit rumah warga rusak ringan.
Selain itu, tercatat ada 1 unit sekolah yang rusak, 1 unit fasilitas kesehatan yang rusak, dan 1 unit sarana ibadah yang rusak. Berdasarkan data tersebut, kata Hadi, 167 warga telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
"47 kepala keluarga yang terdiri dari 167 jiwa mengungsi ke pos pengungsi," rinci dia.
Hadi pun menyebut murid yang sekolahnya terkena dampak bencana diarahkan untuk belajar di rumah. Selain itu, keamanan di lokasi bencana pun mulai diperketat karena pergerakan tanah masih berlangsung.
"Keamanan mulai diperketat untuk masuk ke lokasi bencana siang dan malam karena pergerakan tanah mulai per menit," tandasnya,