PKB Balas PDIP soal Dukung Bobby, Sebut Menantu Jokowi Memang Kekuatan

10 Juli 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah. Foto: Instagram.com/luluknurhamidah1
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah. Foto: Instagram.com/luluknurhamidah1
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah menjawab sindiran Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat soal keputusan mengusung Bobby Nasution di Pilgub Sumut lantaran berstatus sebagai menantu Presiden Jokowi. Luluk bahkan mengamininya.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita anggap sama-sama tahulah kita, tahu sama tahu saja. Jadi tahu sama tahu, tetapi ya saya kira gini, Mas Bobby kan jadi wali kota juga, di politik itu pasti ada apa namanya prasyarat-prasyarat," kata Luluk di Gedung DPR, Senayan, Rabu (10/7).
Dia menyebut status Bobby menjadi menantu Jokowi adalah satu kekuatan yang tak bisa dipungkiri.
"Tentu tidak bisa dinafikan juga yang terkait dengan popularitas, kemudian konektivitas gitu ya, termasuk juga jejaring politik, sosial ekonomi yang dimiliki Bobby yang memilki kekuataan di situ. Dia wali kota, dia mantunya presiden, presidennya juga masih berkuasa sekarang ya kan," tutur dia.
Apalagi, kata dia, Bobby juga memiliki kakak ipar yakni Gibran Rakabuming Raka yang terpilih menjadi Wapres periode 2024-2029.
ADVERTISEMENT
"Kemudian adik iparnya juga terpilih sebagai Wapres. Nah dari sisi kelaziman ya dia memiliki itu. Ya nggak bisa dielakkan ada faktor itu," tandas dia.
Walikota Medan Bobby Nasution. Foto: Shutterstock
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyindir banyaknya dukungan ke Bobby. Dia mempertanyakan faktor lain penyebab banjir dukungan untuk menantu Presiden Jokowi itu.
"Ya, jadi itu aja pertanyaan saya. Itu betul-betul karena faktor kapasitas dari Mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya?" ujar Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).
Eks Gubernur-Wagub Jakarta itu menilai, saat ini yang tak kalah penting mendengarkan suara rakyat. Karena itu pula, PDIP masih ingin menyerap aspirasi dulu sebelum sampai pada keputusan mendukung siapa di Pilgub Jateng.
"Kita lebih banyak mendengarkan suara rakyat di sana menghendakinya seperti apa," kata politikus senior PDIP ini.
ADVERTISEMENT