PKB: Kami Mau Ajak Banyak Pihak Dukung Anies di Jakarta

4 Juli 2024 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid usai rapat pleno di kantor DPW PKB Jatim pada Jumat (1/9/2023).  Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid usai rapat pleno di kantor DPW PKB Jatim pada Jumat (1/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DPP PKB belum memutuskan sikap mengenai calon yang mereka usung di Pilgub Jakarta 2024. Meski begitu, PKB Jakarta sudah merekomendasikan Anies Baswedan maju Pilgub Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sekjen PKB Hasanuddin Wahid atau Cak Udin mengatakan, PKB hingga saat ini masih mencari peluang koalisi dengan partai lain untuk mendukung Anies Baswedan.
“PKB masih terbuka kemungkinan karena kami mau mengajak banyak pihak untuk mendukung Anies,” kata Cak Udin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7).
Karena itu, Cak Udin mengatakan, ia belum bisa memberikan keputusan apakah PKB akan masuk dalam gerbong koalisi bersama PKS untuk mengusung pasangan Anies-Shohibul Iman.
“PKB mah masih ada ruang bebas kan harus dibicarakan nggak bisa satu pihak kita harus menghormati keinginan dari pendapatnya Pak Syaikhu PKS,” katanya.
Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Seperti PKS, PKB ingin Anies dipasangkan dengan kader internal. Cak Udin pun membeberkan beberapa nama. Di antaranya Menaker, Ida Fauziyah.
ADVERTISEMENT
“Kita (DPP) juga masih menggodok, itu kan usulan DPW tentang Anies itu, kita menggodok, apakah Pak Anies siapa pasangannya, ataukah ada nama lain,” tuturnya.
“Karena di PKB masih ada nama-nama lain yang menurut saya layak untuk bertarung di pilkada, ada Ida Fauziyah, ada Jazilul Fawaid, dan sebagainya. Itu masih dinamis,” kata Cak Udin.
Sebelumnya, PKB berpendapat langkah PKS mengusung Anies-Shohibul Iman malah membuat PKS sulit untuk membangun komunikasi dengan partai lain.
Padahal, PKS membutuhkan teman koalisi untuk bisa mengusung paslon di Pilkada Jakarta. PKS masih kurang 4 kursi.