Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
PKB Pertimbangkan Cabut Dukungan untuk Marianus Sae di Pilgub NTT
11 Februari 2018 23:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
PKB akan mempertimbangkan menarik dukungan untuk bakal calon Gubernur NTT, Marianus Sae, setelah tertangkap tangan KPK pada Minggu (11/2). Saat ini, Marianus menjabat sebagai Bupati Ngada, NTT.
ADVERTISEMENT
Dia diduga menerima suap terkait beberapa proyek di Kabupaten Ngada. Informasi yang diterima kumparan, kader PKB itu ditangkap bersama beberapa kepala dinas.
"Kami terkejut dengan peristiwa OTT dilakukan KPK terhadap Bupati Ngada, Marianus Sae yang juga bakal calon gubernur NTT yang diusung PKB dan PDI dalam pilkada 2018," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nusa Tenggara Timur, Yucundianus Lepa ketika dikonfirmasi Antara, di Kupang, Minggu.
Yucun mengaku, pihaknya menyayangkan peristiwa penangkapan Marianus. Padahal sehari sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum NTT baru saja menetapkan Marianus dan pasangannya, Emmilia Nomleni --kader PDIP--, sebagai pasangan bakal calon gubernur NTT pada Pilkada 2018. Menurutnya, PKB tidak memantau secara persis terkait sepak terjang Marianus sebelum diusung bersama PDIP.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. PKB pasti akan segera mengambil sikap dan keputusan, yang paling buruk adalah mencabut dukungan kepada yang bersangkutan dan mendukung pasangan calon gubernur lain yang nantinya ditetapkan KPU NTT, Senin (12/2)," kata Yucun.
Kini, Marianus sudah tiba di Gedung KPK. Statusnya akan ditentukan setelah penyidik memeriksanya selama 1 x 24 jam.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini