PKB Sebut Selain Minta Maaf, Jokowi Juga Harus Sampaikan Pertanggungjawaban

2 Agustus 2024 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jazilul Fawaid, Anggota DPR RI di Gedung KPK, Rabu (13/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jazilul Fawaid, Anggota DPR RI di Gedung KPK, Rabu (13/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menanggapi permintaan maaf Presiden Jokowi selama pemerintahannya. Menurutnya, permintaan maaf itu harusnya juga disampaikan bersamaan dengan pertanggungjawaban sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin masyarakat Indonesia akan memaafkan tapi selaku presiden itu ada tempatnya untuk menyampaikan pertanggungjawaban,” kata Jazilul di kawasan DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
Menurut Jazilul, masyarakat pasti mencatat semua program kerja Jokowi baik yang sudah terlaksana maupun yang belum atau tidak terlaksana. Sehingga, kata dia, wajar apabila permintaan maaf tersebut banyak mendapat kritikan.
Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR itu juga menyebut bahwa masih ada beberapa catatan dari pemerintahan Jokowi di periode keduanya. Contohnya, soal demokrasi hingga pertumbuhan ekonomi yang dinilai belum memenuhi ekspektasi masyarakat.
Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri Refleksi 10 Tahun Pemerintahan Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
“Janji untuk menegakkan demokrasi juga masih dalam tanda kutip ada yang masih belum merasakan kepuasan itu. Termasuk juga janji untuk pindah ibu kota juga sampai hari ini juga belum masih banyak, yang saya pikir masyarakat tahu fakta ini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam acara zikir dan doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8).
"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan lah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sebagai manusia tidak mungkin menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu," ujarnya.
ADVERTISEMENT