PKB soal Azan Ganjar di TV: Publik Tahu Mana Iklan Sabun, Sampo, Apalagi Politik

Waketum PKB Jazilul Fawaid tiba di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Video azan Maghrib di salah satu stasiun televisi swasta yang menampilkan bakal capres Ganjar Pranowo ramai dibicarakan publik karena dinilai terindikasi kampanye. Menanggapi hal itu, Waketum PKB Jazilul Fawaid yakin publik bisa menilai sendiri maksud di balik video azan tersebut.

"Publiklah yang bisa menilai itu. Tapi setidaknya publik sudah cerdas. Tahu kok iklan sabun, iklan sampo, iklan politik apalagi di dalam azan, tahu itu," kata Jazilul di DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/9).

Meski demikian, politisi dari partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) itu tak mau berkomentar banyak. Ia hanya berkelakar jika Ganjar sebenarnya bisa muncul sekali lagi di video azan berikutnya namun sebagai imam.

"Bagus ya. Saya senang ngelihat ada di azan. Sekali-sekali mungkin, sekali lagi mungkin imam salat. Supaya 'Amin' kita jelas, keras," ujarnya sambil tertawa.

Video azan tersebut muncul di stasiun TV milik MNC Group. Pemilik MNC Group, Harry Tanoesoedibjo, merupakan Ketua Umum Partai Perindo yang menjadi salah satu partai koalisi Ganjar.

Dalam video itu, video azan Magrib diawali dengan pemandangan alam. Lalu, sosok Ganjar muncul menyambut jemaah yang bakal salat di masjid. Dia juga muncul dengan adegan wudu hingga salat dan duduk di saf depan.

KPI telah mengirim surat kepada MNC Group untuk meminta klarifikasi, dan sedang menunggu respons kesediaan waktu. Bawaslu di saat yang bersamaan juga turut menelusuri hal ini, karena pendaftaran Pilpres 2024 tinggal sebulan lagi.