Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
PKB soal Billboard Cak Imin: Inisiatif Simpatisan, Kami Belum Tentukan Capres
14 Agustus 2021 13:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Baliho Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Cipanas, Cianjur Foto: Muhammad Iqbal/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1628242453/eoddwgmrumhspsk6wpk6.jpg)
ADVERTISEMENT
Suasana jelang Pilpres 2024 mulai terasa meski masih 3 tahun lagi dan di tengah kondisi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sebab, wajah sejumlah elite politik seperti Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin , mulai terlihat di billboard hingga baliho. Alhasil langkah pencitraan untuk mendongkrak elektabilitas itu tak lepas dari kritik.
Waketum PKB , Jazilul Fawaid, menegaskan pemasangan billboard Cak Imin merupakan inisiatif simpatisan, bukan instruksi partai.
"Nah seandainya instruksi partai pasang baliho mungkin tidak sekecil ini, tapi lebih besar. Jadi seandainya itu instruksi partai itu rata (billboardnya). Ini hanya sekadar teman-teman yang simpatik karena Harlah, ada yang simpatik karena Pak Muhaimin itu saja," kata Jazilul dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (14/8).
Jazilul menyatakan sejauh ini PKB belum memutuskan siapa sosok yang akan diusung di Pilpres 2024. Dia menyebut PKB akan berdiskusi terlebih dahulu dengan para kiai.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada mekanisme itu, hari ini PKB belum memutuskan itu dan tentu PKB akan berkonsultasi dengan para kiai untuk memutuskan," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Mengenai adanya billboard Cak Imin yang bertuliskan 'next presiden', Jazilul menilai pesan tersebut merupakan gimmick yang dilakukan para simpatisan.
"Jadi kalau gambar Cak Imin atau Gus Muhaimin ada di semua wilayah dan itu belum instruksi partai. Kalau next presiden Cak Imin itu gimmick-gimmick aja lah," kata dia.
Lebih lanjut, ia berharap masyarakat tak selalu mengartikan billboard elite politik adalah promosi diri untuk menjadi capres.
"Terserah siapa saja, kita juga boleh pasang baliho, kita juga pasang Harlah kenapa tidak. Itu kan partai saya. Saya harus mengucapkan selamat. Tapi jangan juga semua orang yang pasang baliho mau jadi presiden. Menurut saya itu kesalahan berpikir," tutup Jazilul.
ADVERTISEMENT