PKB soal Kapolri Singgung ‘Ikan Busuk dari Kepala’: Keseriusan Tegakkan Disiplin

29 Oktober 2021 9:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menilai pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut ‘Ikan Busuk dari Kepala’ sebagai peringatan keras terhadap pimpinan di seluruh jajaran Korps Bhayangkara agar menjadi teladan dan tegas terhadap bawahan.
ADVERTISEMENT
Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir, banyak terjadi kasus pelanggaran yang dilakukan oknum polisi di berbagai daerah.
“Saya menilai pernyataan Kapolri sebagai bentuk keseriusan dalam menegakkan disiplin internal di kalangan Bhayangkara negara. Saya menilai hal ini wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir muncul rentetan kasus yang menunjukkan adanya pelanggaran indisipliner di kalangan anggota Polri,” kata Cucun, Jumat (29/10).
Cucun meyakini selama ini pasti upaya pembenahan yang dilakukan institusi kepolisian. Dan bahkan upaya tersebut selalu berjalan di internal Polri.
Namun, dengan adanya penegasan dari Kapolri menjadi poin penting keseriusan dalam implementasi progam Polisi Presisi (Prediktif, Responsilibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) yang dibawa Jenderal Listyo Sigit.
Dalam berbagai kesempatan rapat kerja dengan jajaran Polri di Komisi III DPR, Cucun menyatakan jika kepercayaan kepada institusi Polri dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya terus menunjukkan tren peningkatan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-69 di Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/10). Foto: Instagram/@kepalakepolisian_ri
Momentum ini dinilainya tidak boleh hilang dan harus terus dijaga oleh jajaran Polri. Beberapa kejadian yang dilakukan sejumlah oknum anggota dan mencoreng institusi harus cepat diselesaikan dan diproses secara terbuka.
ADVERTISEMENT
“Maka saya menyebutnya sebagai momentum terbaik untuk terus meningkatkan kepercayaan publik atas keseriusan Polri untuk terus berbenah. Di sini tentu akan sangat merugikan jika momentum itu terganggu oleh berbagai tindak indisipliner yang dilakukan oknum anggota. Walaupun yang melakukan itu hanya satu atau dua orang anggota, namun karena melakukannya dengan memakai ‘seragam’ maka satu institusi akan menerima getahnya,” urai Ketua Fraksi PKB ini.
Lebih lanjut, Cucun mendukung berbagai langkah Kapolri dalam melakukan pembenahan di internal Polri. Dia berharap langkah ini diikuti oleh semua jajaran Polri dari Mabes hingga kepolisian sektor (polsek), agar momentum kepercayaan publik tetap terjaga.
Ia pun percaya jika jajaran Polri akan mampu mewujudkan Progam Polisi Presisi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tentu ini butuh perjuangan, kedisiplinan, dan loyalitas terhadap institusi. Konsekuensinya siapa pun oknum anggota yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin maupun tindak pidana akan mendapatkan sanksi hukum yang setimpal,” tutup legislator dapil Jawa Barat itu.
Infografik Deretan Kasus Pelanggaran Polisi. Foto: kumparan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyinggung masalah kepemimpinan. Sigit mengutip sebuah peribahasa, 'Ikan Busuk Mulai dari Kepala'. Menurutnya, dengan kata lain, segala permasalahan internal di Polri dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.
Hal itu disampaikannya kepada perwira Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61 dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10).
“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani,” kata Jenderal Sigit.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia tak ragu menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi tauladan bagi jajarannya dan masih melanggar aturan. Menurut Sigit, semua itu ini demi kebaikan Korps Bhayangkara ke depannya.