PKB Tunjuk Gen Z Jadi Ketua Harian: Anak Muda Diberikan Kedudukan Tinggi

Jajaran Ketua Harian dan Wakil Ketua Harian DPP PKB periode 2024-2029. Foto: Haya Syahira/kumparan

Ketum PKB Muhaimin Iskandar menunjuk 7 anak muda untuk menempati posisi sebagai ketua harian dan wakil ketua harian PKB periode 2024-2029.

Bahkan, ketua harian PKB yang baru ditunjuk, Ais Shafiyah Asfar, baru berusia 23 tahun.

Waketum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan PKB memang sengaja memilih anak muda untuk regenerasi kepemimpinan partai dengan cara diberikan jabatan tinggi.

“Alasannya ingin PKB lebih muda, merekrut anak muda dan diberikan kewenangan yang tinggi, bukan hanya sekadar asal tempel,” kata Jazilul saat ditemui di Kantor DPP PKB, Rabu (18/9).

Dengan begitu, kata Jazil, anak muda ini akan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan strategis partai tentunya dengan arahan dewan tanfidz dan dewan syura.

“Tapi memang itu fungsional dan bekerja langsung, ketua harian akan bekerja ya tentu secara harian untuk mengeksekusi, menjalankan apa yang menjadi kebijakan dari anak-anak muda dan dewan syuro dan tanfidz yang ada di PKB,” katanya.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sendiri sebelumnya mengatakan bahwa partainya memang perlu warna baru. Apalagi, saat ini spektrum PKB katanya sudah semakin luas. Sehingga Cak Imin memerlukan bantuan lebih.

“Tentu regenerasi itu mutlak dibutuhkan sehingga bukan soal saya sibuk apa, soal saya mau bagaimana,” kata Cak Imin.

“Tapi, memang spektrum pekerjaan PKB semakin luas, maka saya harus berbagi tugas dengan ketua harian dalam berbagai bidang,” tuturnya.

Adapun dalam menjalani tugasnya sebagai ketua harian partai, Ais tidak akan sendiri, ia didampingi oleh 6 wakil ketua harian yakni Najmi Mumtaza Rabbany, Riezal Ilham Pratama, Gielbran Muhammad Noor, Nadya Alfi, Lukman Maulana, dan Muhammad Aji Pratama.

Nama-nama ini sebenarnya bukan nama asing dikalangan aktivis muda, Najmi adalah politikus muda yang sebelumnya merupakan kader PKB sekaligus salah satu Jubir Timnas pemenangan AMIN saat Pilpres lalu.

Begitu juga dengan Riezal, ia merupakan co founder Ubah Bareng yang memprakarsai kampanye AMIN seperti Desak Anies dan Slepet Imin.

Sementara Gielbran adalah mantan presma UGM yang sempat disorot karena aksi protesnya membentang spanduk bertuliskan Jokowi Alumnus Memalukan.