PKS Harap Demokrat Kembali ke Koalisi Perubahan, Mungkinkah?

4 September 2023 6:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan arahan pemenangan Pemilu 2024 pada acara Konsolidasi Nasional Fraksi PKS di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan arahan pemenangan Pemilu 2024 pada acara Konsolidasi Nasional Fraksi PKS di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang sebelumnya dibangun bersama PKS dan NasDem. Partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu memilih keluar dari koalisi usai manuver NasDem dan PKB memutuskan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bacawapres Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, PKS yang masih berada di KPP berharap Demokrat mau kembali ke koalisi. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut partainya akan berusaha membujuk Demokrat dan menjadikan KPP diisi 4 partai: PKS, NasDem, PKB dan Demokrat.
"Kita masih mengusahakan supaya tetap utuh empat partai. Artinya makin berpeluang menuju kemenangan. Kita ingin berusaha terus (lobi Demokrat), melalui komunikasi lewat partai koalisi atau lewat capres dan cawapres, ini mudah-mudahan ada titik temu, mengembalikan Demokrat," kata Syaikhu dalam acara menyapa para kader dan struktural PKS di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) IV, di Kantor DPD PKS Sragen, Minggu (3/9).
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi di Hotel Shangri La, Surabaya, Sabtu (2/9). Foto: Dok. Istimewa
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi juga merasa yakin Demokrat akan kembali ke koalisi. Ia masih ingin partainya bekerja sama dengan Demokrat.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin percaya juga Demokrat semoga hatinya terbuka supaya comeback bersama kita," kata Aboe ketika menghadiri kegiatan jalan sehat bersama PKS di Deli Serdang, Sumut, bersama Anies Baswedan, Minggu (3/9).
Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Partai Demokrat
Demokrat tidak menutup kemungkinan untuk kembali bekerja sama dengan PKS dalam Pilpres 2024. Namun Kepala Bakomstra DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan partainya hanya mungkin bekerja sama bila capres yang diusung bukan Anies Baswedan.
"Tentunya harapan teman-teman [PKS] agar kita bisa berjalan bersama mungkin saja ke depan bisa kita wujudkan, tapi tentu tidak dengan capres yang telah kami cabut mandatnya," kata Herzaky saat dikonfirmasi, Minggu (3/9).
Sebab, Herzaky mengungkapkan, keputusan untuk menarik dukungan kepada Anies Baswedan merupakan aspirasi dari kader Demokrat. Sehingga partainya tidak mungkin kembali mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana pun ini telah menjadi keputusan Majelis Tinggi Partai yang merupakan manifestasi dari keinginan dan aspirasi kader-kader Demokrat se-Indonesia yang kecewa dan marah karena ada yang tidak berkomitmen, tidak memiliki adab dan etika politik yang baik dengan teman koalisi," tutur Herzaky.
"Begitu mudahnya meninggalkan teman yang telah lama berjuang hanya untuk kepentingan sendiri," tambahnya.
Peneliti utama indikator politik Bawono Kumoro. Foto: Dok. Pribadi
Pandangan berbeda disampaikan Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro. Alih-alih kembali bersama Demokrat di KPP, PKS justru diprediksi ikut langkah demokrat meninggalkan koalisi.
Partai berlambang bulan sabit dan padi itu diprediksi akan membentuk koalisi baru bersama PPP dan Demokrat. Sebab cara bergabung PKB ke koalisi dinilai tidak smooth.
"Bila sikap politik PKS nanti sekadar berhenti pada rasa sesal semata lalu memaklumi hal tersebut maka ke depan dalam perjalanan koalisi keberadaan PKS potensial akan dikecilkan atau dipandang sebelah mata," ucap Bawono saat dihubungi, Minggu (3/9).
ADVERTISEMENT
Sehingga, Bawono menilai, salah satu opsi terbaik yang dapat diambil PKS adalah membangun koalisi baru dengan PPP dan Demokrat.
"Membangun poros baru dengan PPP dan Partai Demokrat akan menjadi opsi menarik dapat diambil oleh PKS. Bisa saja mengedepankan paket Sandiaga Uno-AHY," ungkapnya.

PKS Masih Bersama Anies

Massa menghadiri acara PKS Menyapa Bersama Anies Baswedan di Lapangan Astaka Pancing, Deli Serdang, pada Minggu (3/9/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
Usai manuver NasDem dan PKB yang menunjuk Cak Imin sebagai cawapres untuk Anies, PKS masih setia dengan Anies. Ini terlihat dari digelarnya acara relawan PKS Menyapa Bersama Anies Baswedan. Acara itu dibuat oleh DPW PKS Sumut di Lapangan Astaka Pancing, Deli Serdang Sumut, Minggu (3/9).
Namun, dalam acara itu massa yang datang hanya membawa foto bergambar Anies. Tidak ada foto Cak Imin di acara itu.
ADVERTISEMENT
Nama Cak Imin juga tidak disebut sama sekali dalam acara tersebut. Baik oleh Anies maupun PKS.
“(Tidak ada foto) karena ini PKS ada Majelis Syura, AD/ART. Satu, dua hari ini selesai, semua akan mudah. Kita hargai aturan main perundang-undangan partai masing-masing,” kata Sekjen PKS Habib Aboe Bakar AL-Habsyi.
"Kita jaga etika, aturan main," sambung Aboe Bakar.
PKS sejauh ini masih mendukung Anies dan ada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Tapi, untuk keputusan Anies-Cak Imin masih harus dibawa ke Majelis Syuro PKS untuk didiskusikan lebih jauh.

Seruan Anies kepada Relawan

Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan tiba di Lapangan Astaka Pancing, Deli Serdang, pada Minggu (3/9/2023). Foto: Tri Vosa/kumparan
Anies Baswedan meminta relawan dan partai pendukungnya makin solid jelang 2024. Jangan ada yang menebar permusuhan, meski sudah berbeda jalan.
“Saya berpesan jaga solidaritas, jaga kebersamaan. Kalau bertemu yang berbeda jangan dimusuhi jangan dijauhi, hormati hargai,” kata Anies saat menghadiri acara DPW PKS Sumut di Lapangan Astaka Pancing, Deli Serdang, Minggu (3/9).
ADVERTISEMENT
Anies menambahkan, siapa pun yang berbeda jalan harus dicoba dirangkul. Kalau mau perubahan, semua harus dijangkau.
“Katakan maukah ingin ikut ikhtiar? Ingin Indonesia lebih adil? Makmur? Kalau mau yuk kalau mau gabung ikhtiar. Jangkau semua. Gunakan pesan yang menenangkan menyatukan,” kata dia.
“Bila ada pesan tak enak jangan ditiru kita tunjukkan kita punya adab yang lebih baik dari mereka. Itulah yang jadi ikhtiar bagi kita,” kata Anies.
Dalam acara itu Anies juga mengatakan, koalisinya bersama PKS masih solid. Acara pagi ini juga memperkuat jangkauannya.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menguatkan dan merapikan barisan. Bahwa ikhtiar kita untuk perubahan jalan terus. Insyaallah makin kuat jangkauannya, makin besar jangkauannya,” tuturnya.
Anies menjelaskan, ia juga menerima keputusan Demokrat yang memilih keluar dari koalisi. Ia menyebut tak perlu mempersoalkan hal tersebut. Katanya, harus tetap fokus pada misi untuk membawa perubahan.
ADVERTISEMENT
“Kami menghormati semua keputusan. Dan ikhtiar kita adalah untuk membawa keadilan, menghadirkan kesejahteraan. Itulah yang menjadi fokus kita,” jelasnya.