Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab, kini dianggap sebagai simbol pertentangan pada pemerintah, setelah suara-suara vokalnya yang kritis dan berbuntut pada kasus hukum hingga penembakan 6 pengawalnya oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai seharusnya Presiden Jokowi merangkul Habib Rizieq dalam menangani persoalan bangsa, salah satunya pandemi COVID-19.
"Jadikan beliau sekutu untuk COVID-19 karena pernyataan sudah mulai membaik kok, tapi sekarang akhirnya luka menganga kembali. Padahal kan kita modal sosial kita mahal menghadapi COVID-19 ini," kata Mardani dalam diskusi SMRC, Selasa (29/12).
Dia pun berharap agar kasus yang melilit Habib Rizieq tak terus didorong, termasuk kini kasus chat mesum yang sudah SP3 diangkat lagi.
"Pak Jokowi perlu lebih merangkul. Contoh kasus HRS jangan terlalu diangkat-angkat teruslah," kata anggota Komisi III DPR itu.
Jika melihat kepribadian Jokowi, Mardani menilai pasti bisa mencari titik temu yang mampu menyatukan semuanya. Sehingga, secara bersama membangun bangsa ini.
ADVERTISEMENT
"Pandangan saya kita harus cari titik temu. Pak Jokowi dengan gayanya penerimaannya bisa jadi faktor perajut utama persatuan bangsa kita. Saya tak pernah benci Pak Jokowi," ujarnya.
Habib Rizieq Syihab saat ini tengah menghadapi persoalan sebagai tersangka kasus kerumunan di Megamendung hingga Petamburan. Rizieq menyebut kerumunan itu di luar kendalinya. Dia juga akhirnya membayar Rp 50 juta atas denda dari Pemprov DKI.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.