PKS Kritik Sinyal Reshuffle Jokowi: Terburu-buru, Hanya Membuat Kebisingan

27 Desember 2022 3:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera merespons sinyal Presiden Jokowi terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurut Mardani, wacana reshuffle itu terburu-buru dan hanya menuai kontroversi di publik.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, seharusnya Jokowi mengarahkan menterinya agar bekerja efektif jelang Pemilu 2024, bukan melakukan reshuffle.
"Dengan jam terbang tinggi beliau bisa mengarahkan para menteri. Ketimbang membuat kebisingan yang tidak perlu dengan reshuffle terburu-buru," kata Mardani dalam pernyataannya, Senin (27/12).
Mardani berpendapat, para menteri Jokowi sebaiknya menguatkan kerja sama jelang 2024. Ia memandang wacana reshuffle kabinet dalam waktu dekat perlu dipertimbangkan ulang oleh Jokowi.
"Di masa akhir pengabdiannya, bagus menjaga soliditas. Presiden perlu bijak dalam mengambil keputusan," ujar dia.
Presiden Joko Widodo pimpin rapat terbatas pengelolaan produk turunan kelapa sawit di Istana Merdeka, Jakarta (18/7/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak NasDem secara terang-benderang mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres, isu reshuffle menyeruak di lingkungan Istana. Jokowi bahkan memberikan sinyal reshuffle akan dilakukan.
Jokowi menyampaikan hal itu saat ditanya wartawan dalam kunjungan kerja di Bogor, Jawa Barat. Namun, ia menjawabnya tak secara eksplisit.
ADVERTISEMENT
“Mungkin,” kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Bogor, Jumat (23/12).
Wacana reshuffle juga nampaknya didengar sejumlah anggota parpol koalisi. Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai wajar apabila Jokowi perlu reshuffle karena ada perbedaan pandangan politik anggota koalisi.
"Pertimbangan banyak hal, termasuk bisa saja mungkin dianggap ada perbedaan cara melihat politik. Dan menurut saya itu wajar," kata Syaiful usai diskusi survei Voxpol di Jakarta Selatan, Jumat (23/12).