PKS Kunci Anies-Sohibul, PKB Ingatkan Buka Ruang Dialog karena Jakarta Heterogen

2 Juli 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal cawagub DKI Jakarta, Sohibul Iman, saat ditemui usai Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) DPP PKS sebagai pembekalan Calon Anggota Dewan Terpilih DPR RI dan DPRD Provinsi se-Indonesia, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal cawagub DKI Jakarta, Sohibul Iman, saat ditemui usai Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) DPP PKS sebagai pembekalan Calon Anggota Dewan Terpilih DPR RI dan DPRD Provinsi se-Indonesia, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengunci pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda mengatakan, pihaknya menghormati keputusan yang diambil PKS. Namun ia menuturkan perlu membuka ruang diskusi.
"Ya prinsipnya kita hormati keputusan teman-teman PKS, tapi saat yang sama saya kira perlu membuka ruang dialog. Kenapa? Karena satu, politiknya masih cair," kata Huda di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7).
Wasekjen PKB, Syaiful Huda konferensi pers terkait penyelenggaraan Pilkada 2024 di DPP PKB, Jakarta, Senin (4/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Selain itu, Huda menuturkan di Jakarta belum ada partai yang memiliki golden ticket untuk mengusung paket pasangan. Sehingga perlu membuka diri.
Ketua Komisi X DPR RI itu menilai pasangan yang dibawa oleh PKS merupakan sebuah alternatif untuk didiskusikan. Ia menegaskan belum ada partai yang memiliki golden ticket di Jakarta.
"Dalam situasi begitu, saya kira membangun cara pandang kesetaraan yang sama dengan partai-partai menjadi sangat penting. Termasuk ketika ada partai yang tidak memenuhi ambang batas 20% bagusnya sih tidak memborong dua posisi sekaligus," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Huda menjelaskan, PKB menawarkan ceruk yang lebih plural. Pasalnya Anies dan Sohibul memiliki ceruk pemilih yang sama.
"PKB sudah memberikan opsinya yang kira-kira lebih plural, lebih saling menguatkan. Tidak pada posisi satu ceruk, tapi lebih heterogen. Dan itulah Jakarta, pemilunya sangat heterogen," tandas dia.